Friday, October 28, 2011

MENYEDIHKAN JIKA PANGLIMA TNI TIDAK TAHU SOAL BIAYA KEAMANAN YG DIKELUARKAN PT. FREEPORT

Benar-benar menyedihkan! Panglima TNI tidak tahu menahu, bahkan kaget, ketika Kapolri mengatakan bhw Brimob mendapat uang dari PT. Freeport sebagai biaya keamanan, karena menjaga perusahaan emas dan tembaga terbesar di dunia itu. Kenapa menyedihkan? karena kabar adanya uang keamanan dari PT. Freeport itu sudah sangat lama, bahkan pernah ditulis oleh The New York Times sekitar tahun awal 2000an. Tulisan di media nasional entah sudah berapa banyak, apalagi kalau kabar-kabar dari LSM lokal dan nasional.


Ketidaktahuan pimpinan TNI ini selain menyedihkan juga menjadi salah satu problem yg membuat konflik di Papua marak. Semua orang tahu bhw sebelum Polri menjadi penjaga keamanan PT. Freeport, maka pasukan elit TNI (Kopassus dan Kostrad) lah yg ditugasi, khususnya zaman Orba. Dan semua orang tahu bahwa untuk seperti itu, biaya negara saja tak akan cukup. Perusahaan milik McMoran dari New Orleans, AS itulah yg jarus merogoh kocek. Dan jumlahnya milyaran rupiah setiap tahun! Pada masa Orba, siapa yg berani mempertanyakan masalah ini. Mungkin hanya George Junus Aditjondro (GJA) saja yg punya nyali waktu itu dan tulisan beliau kemudian beredar ke seantero jagad sehingga soal Freeport (dengan biaya pengamanan yg luar biasa) itupun menjadi pengetahuan umum, kalau bukan rahasia umum.

Setelah alih tugas ke Polri, maka Brigade Mobil (Brimob) kemudian menjadi penjaga keamanan di sana, Dan tampaknya, karena suasana reformasi dan akuntabilitas publik menjadi salah satu tema besar, maka Kapolri pun mencoba terbuka dan menyatakan bhwa uang keamanan itu benar diterima Brimob dan hal itu disetujui oleh atasan. Masalahnya adalah, memang, bagaimana publik bereaksi thd hal ini, khususnya dari aspek pertanggungjawaban hukum. Saya terus terang mengapresiasi Kapolri dengan keterbukaannya, walaupun tentu saya masih ingin mendapatkan kejelasan masalah tsb dari sisi hukum. Apakah Polri menerima "suap" sebagaimana di tuduhkan oleh sementara pihak di DPR
(http://nasional.inilah.com/read/detail/1790462/polri-dianggap-terima-suap-freeport).






Setidaknya, Polri sudah bersikap terbuka dan itu adalah sebuah langkah yg sangat baik bagi akuntabilitas penegak hukum. Sementara itu, ketidak tahuan Panglima TNI, bagi saya ya seperti yg saya kemukakan di depan: menyedihkan!



Selanjutnya baca tautan di bawah ini:


http://nasional.inilah.com/read/detail/1790499/panglima-tni-kaget-pengakuan-kapolri

http://nasional.inilah.com/read/detail/1790499/panglima-tni-kaget-pengakuan-kapolri
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS