Tidak ada prajurit yang jelak, yang ada adalah Jenderal yg tidak becus. Adagium itu mungkin perlu direnungkan oleh para petinggi TNI dan Polri, manakala tawur antara prajurit TNI dan Brimob Polri terjadi (lagi), kali ini di Gorontalo. Seperti yg terjadi sebelumnya, penyebabbnya juga sepela, bukan hal yg bersifat strategis sama sekali. Bagi saya, ini adalah bukti nyata bhwa reformasi dlm tubuh TNI dan Polri masih menunggak masalah. Ada indisipliner, arogansi kesatuan, ketidak patuhan thd patuhan dan paling menonjol krisis kepemimpinan. Quo vadis negeri ini kalau alat-2 negaranya tawuran?
Selan jutnya baca tautan di bawah ini:
0 comments:
Post a Comment