Friday, November 9, 2012

ISTILAH BUNG HATTA TENTANG "BUDAYA KORUPSI" MASIH RELEVAN

Kritik Mahfud MD (MMD) thd alm Bung Hatta (BH) yg mengatakan bahwa korupsi sudah membudaya, saya kira perlu dibahas. Sebab, statemen BH sering dimanipulasi seolah-2 korupsi itu sah karena ia "sudah membudaya" di negeri ini. Saya tdk sepakat dg kritik MMD. Hemat saya, BH tidak sedang marah ketika mengemukakan hal itu, tetapi beliau menyindir dan/atau melontarkan sebuah kritik fundamental thd fenomena korupsi di negeri ini. BH bermaksud menunjukkan betapa telah mendalam dan meluasnya praktik korupsi dalam kehidupan sehari-2 masyarakat. Kata "membudaya" bukan berarti sebuah fenomena permanen, turun temurun. Ia adalah proses yg ada asal usulnya dan bisa saja hilang. Budaya "gotong royong," misalnya,yang dulu ada dimana-2 di seluruh pelosok negeri, kini ditengarai semakin susah ditemukan. Bisa saja ia makin menyurut dan akhirnya hilang jika tdk diupayakan pelestariannya. Sebaliknya, perilaku dan praktik-2 koruptif pun, mungkin, dulu termasuk hal yang sangat tabu, tetapi kini menjadi marak dan "membudaya." Budaya korupsi bisa (dan seharusnya) hilang, jika semua pihak, pemimpin dan rakyat, sepakat untuk mebanterasnya.

Statemen Bung Hatta, jika dimengerti dalam konteks pemahaman budaya yang dinamis, masih sangat relevan! 


Selanjutnya baca tautan nini:

http://polhukam.rmol.co/read/2012/11/08/84543/Mahfud-MD-Tidak-Setuju-Korupsi-Disebut-Budaya
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS