Kalau tak ada rotan, akar pun jadi. Barangkali itulah pepatah yg dipakai oleh elit PKB Imin ketika memilih Rhoma Irama (RhI) sebagai capres RI 2014. Keputusan Imin cs ini juga indikator bhw partai yg didirikan alm. GD ini semakin mengalami involusi dan semakin gagal memerluas daya tawar politik di luar "pelanggan" lama. Sialnya, si pelanggan itu pun sedang gundah dan mencari pilihan baru. Ini disebabkan karena PKB Imin semakin jauh dari "marwah" Gusdurianisme: Inklusif/pluralis, mandiri, kritis, populis. Memilih RhI adlh indikasi hilangnya inklusifisme yg merupakan "trade mark" visi dan aksi politik GD. PKB Imin gagal mengembangkan inklusifisme karena memang miskin pemikiran visioner dan kapasitas inovasi. Politik PKB Imin kembali kpd visi dan gaya politik jadul, yaitu upaya transaksional utk memertahankan kedudukan elit partai walaupun harus ditebus dg penyempitan lingkup pengaruh. Itulah sebuah proses involusi politik yg mungkin berujung pada hilangnya eksistensi PKB.
Selanjutnya baca tautan ini:
http://news.detik.com/read/2012/12/02/151600/2107214/10/pkb-pinang-rhoma-irama-jadi-capres
Monday, December 3, 2012
Home »
» MEMINANG RHOMA IRAMA, PKB IMIN MENGALAMI INVOLUSI POLITIK
0 comments:
Post a Comment