Saturday, April 27, 2013

KONTROVERSI SITUS GUNUNG PADANG SEHARUSNYA TDK DIPOLITISASI

Kontroversi situs purba Gunung Padang (GP) tampaknya belum menunjukkan akan mereda, tetapi justru makin seru. Tiga Kementerian dan bbrp pakar Arkeologi menolak kiprah dan 'temuan' Tim Kepurbakalaan buatan Stafsus Presiden Bidang Bansos dan Becana Alam, Andi Arief (AA). Tampaknya masalah keilmuan dan budaya tsb mulai digeser menjadi masalah politis, manakala AA mulai mendesak agar para pembantu Presiden di Kabinet KIB II jilid 2 itu mundur. Sejatinya, ini merupakan salah satu indikator tidak sehatnya manajemen Pemerintahan. AA terlalu mengurusi hal-2 yang tidak menjadi tupoksinya, termasuk melontarkan ramalan-ramalan bencana yang jauh dari kenyataan terjadi, dan main tuding thd pihak-pihak yang tidak sepakat dengan proyek-2nya. Padahal, masalah keilmuan harusnya dikoordinasikan dg para Menteri yang membidangi dan kalau ada perbedaan tafsir dan pemahaman, ia harus diselesaikan secara keilmuan pula. Model pendekatan politis, pengerahan media utk membentuk opini publik, serta tekanan-tekanan bukanlah cara yg pas utk menemukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan peradaban.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.rmol.co/read/2013/04/27/108131/Andi-Arief:-Tiga-Menteri-dan-Satu-Wamen-Harus-Mundur!-
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS