Thursday, April 18, 2013

MASALAH BENDERA ACEH ADALAH PUNCAK "GUNUNG ES" SEPARATISME

Solusi ttg soal bendera GAM di Aceh hanya satu: Menolaknya dan menggantinya dg  bendera NAD yang lebih sesuai dengan tradisi, sejarah, dan budaya Aceh. Jika pemerintah Pusat menunda terus keputusan terkait dengan masalah kedaulatan RI ini, maka sama saja artinya membuka peluang bagi kebangkitan dan penguatan (empowerment) bagi aspirasi dan praksis separatisme di Tanah Rencong. Sejatinya, isu bendera ini hanyalah merupakan semacam test bagi keteguhan dan ketegasan Pemerintah dalam menghadapi GAM. Strategi perjuangan GAM paska MoU adalah dg memakai jalan politik/diplomasi, karena perang menghadapi TNI jelas akan menghancurkan eksistensi mereka. Dan terbukti betapa efektif strategi tsb: para elite Aceh yang kini menduduki posisi-2 strategis (Gubernur, Walikota, Bupati, DPRD) mayoritas adalah mantan elite, pendukung, dan aktivis GAM. Mereka tahu persis salah satu kelemahan Pemerintah Pusat adlh ketidak mampuannya membuat keputusan tegas, cepat, dan tuntas dalam menghadapi persoalan-2 strategis. Mereka belajar dari pengalaman Pemerintah Pusat dalam menangani konflik-2 dg Malaysia, separatis OPM, dan aksi-aksi kekerasan kelompok-2 radikal. Pemerintah RI hanya melakukan penundaan, mengulur waktu, dan bersikap tidak tegas. Ujungnya adalah semakin menguatnya para penantang thd Pemerintah tsb! Saya kira, jika isu bendera GAM ini sukses, maka giliran berikutnya adlah berbagai tuntutan baru yang semuanya bermuara pada semakin kuatnya GAM di Aceh. Dan semuanya akan selalu berlindung di balik MoU Helsinki!

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.rmol.co/read/2013/04/18/106937/Presiden-Yakin-akan-Ada-Solusi-Soal-Bendera-Aceh-
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS