Monday, June 17, 2013

ROUHANI DAN AHMADINEJAD: ANTARA "CARROT DAN STICK?"

"Inilah kemenangan dari kebijaksanaan, sebuah kemenangan dari kemoderatan, kemenangan dari pertumbuhan dan kesadaran, dan kemenangan dari komitmen melawan ekstremisme dan kemarahan."

Demikian cuplikan pidato Presiden Iran terpilih, Dr. Hassan Rouhani (HR), saat menyambut kemenangan telak dalam Pilpres kemarin dg mengantongi 50.70% suara sah. Dengan pernyataan itu, Presiden baru ini ingin menunjukkan kepada pemilihnya dan rakyat Iran, serta dunia, bhw di bawah kepemimpinannya, Iran akan tampil beda. Negeri para Mullah itu tidak ingin dianggap 'sangar' dan 'keras kepala', tetapi lebih 'bijak', 'santun' dan 'moderat.' RH ingin menjadi antitesa dari Presiden Ahmadinejad yg membuat Barat meradang setiap ia pidato dan membuat statemen. RH akan melanjutkan legacy dua Presiden yg sebelumnya, Khatami dan Rafsanjani, yg lebih 'cool' kendati tetap kokoh dalam prinsip memertahankan kedaulatan dan asa bangsa Iran paska Revolusi 1979. Maka, jJika Ahmadinejad menggunakan strategi 'pentungan' (stick), RH akan memilih menawarkan "wortel" (carrot) kepada lawan. Dan rakyat Iran, kendati tetap bersemangat tinggi, sudah lelah juga dg hingar-bingar tanpa henti. Mereka ingin perbaikan ekonomi dan kesejahteraan seperti yg dinikmati rakyat negara-2 tetangganya, khususnya China dan Rusia, yg telah menggapai sukses. Bukan saja keduanya kini adlh negara-2 yg disegani di bidang militer dan diplomasi, tetapi juga ekonimi, industri dan perdagangan. Hassan Rouhani mengerti psikologi rakyatnya, dan rakyatpun mendukungnya. Bagaimana dg Indonesia di 2014?


Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.reuters.com/article/2013/06/15/us-iran-election-idUSBRE95C1E120130615
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS