Upaya melakukan resolusi konflik antara penduduk yg menganut Syi'ah
dengan pihak yang menolaknya di Sampang terus dilakukan. Menag Surya
Dharma Ali (SDA) menggunakan dua istilah, "penyamaan persepsi" dan
"pencerahan" kepada warga Syiah sebelum mereka dikembalikan ke desa
semula. Tidak jelas apa yang dimaksud dg penyamaan persepsi, apalagi
pencerahan itu. Wartawan mencoba mengartikannya dg "pertobatan" tetapi
SDA menepisnya. Saya khusnudzhan (berprasangka baik) saja dulu, bahwa
Pemerintah tidak akan melakukan pemaksaan thd keyakinan warganegara,
termasuk Syiah di Sampang atau Ahmadiyah, sebagai syarat untuk resolusi
konflik itu. Pemerintah harus konsisten menjalankan amanat Konstitusi,
khususnya melindungi hak asasi kelompok minoritas. Masalah pengusiran
penganut Syi'ah harus ditangani secara komprehensif dan diawasi oleh
semua pihak di tanah air, bukan hanya oleh Ulama Basra, apalagi Pemda
Sampang dan Jatim yang ditengarai sangat memihak kepada kelompok
tertentu. Kalau pengawasan tsb tidak efektif, maka komunitas
internasional juga akan ikut cawe-cawe dan itu artinya RI akan mendapat
sorotan yang sebenarnya tidak perlu.
Selanjutnya baca tautan ini:
http://www.tempo.co/read/news/2013/07/27/173500167/Wawancara-Menteri-Agama-soal-Syiah-di-Sampang
Saturday, July 27, 2013
Home »
» WARGA SYI'AH SAMPANG PERLU 'DICERAHKAN' SEBELUM KEMBALI?
0 comments:
Post a Comment