Tuesday, July 9, 2013

REZIM BESUTAN MILITER MULAI MELAKUKAN PENINDASAN DI MESIR

Militer Mesir bisa saja berusaha mengelak, membantah, atau bahkan mencari kambing hitam atas pembantaian rakyat pasca kudeta terhadap Presiden Moorsi. Tetapi rakyat Mesir dan dunia akan menjadi saksi bahwa rezim diktator yg disetir militer yg kini berkuasa telah berlepotan darah rakyat. Revolusi Mesir 2011 berakhir karena kudeta militer yg ditopang para tokoh oposisi seperti Mohammed Al-Baradei (MB), yg mantan Dirjen AEIA, PBB itu. Ia rela menjual dirinya demi iming-2 kekuasaan yang belum tentu efektif, tetapi sudah pasti berdarah-darah dan ditolak rakyat serta komunitas internasional. Mirip dg Revolusi Perancis pada 1798, Revolusi Mesir hanya sebentar bertahan. Tetapi elan revolusi akan terus menjadi sumber inspirasi gerakan pro-demokrasi di negeri Piramid tsb di masa-masa mendatang. Jika Revolusi Perancis gagal karena kembalinya rezim monarki absolut, maka Revolusi Mesir gagal karena para pekerja demokrasi tidak mengembalikan militer ke barak, tetapi malah memberi tempat utama di Dewan Keamanan Nasional. Artinya, alih-2 menciptakan tatanan politik di bawah supremasi sipil, pekerja Revolusi Mesir malah memberi kesempatan kepada militer untuk regrouping dan melakukan konspirasi dengan tokoh-2 dan kelompok-2 anti-demokrasi. Hasilnya, kurang dari sebulan setelah militer bercokol kembali sbg penguasa, pembantaian thd rakyat pun dilakukan. Entah sampai kapan....

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.rimanews.com/read/20130709/109633/puluhan-loyalis-morsi-dibantai-saat-shalat-subuh?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS