Inilah potret orang ngeyel dan tidak mau melihat kenyataan. Sudah jelas pasangan Khofifah-Herman (Berkah) dikalahkan oleh pasangan Soekarwo-Ipul (KarSa), dalam seluruh hitung cepat hasil Pilkada Jatim, tapi Imin masih juga keras kepala. Masih mendingan kalau Imin, misalnya, berdalih bahwa karena masih ada masalah atau laporan-2 pelanggaran dalam pelaksanaan Pilkada di lapangan, maka hasil final Pilkada Jatim belum bisa ditentukan dan menunggu putusan KPU dan/atau putusan MK (kalau sampai ke sana). Tetapi kalau Imin mengeyeli hasil metode hitung cepat yang dilakukan begitu banyak pihak dengan hasil yang kurang lebih sama (KarSa menang 9-10%), maka hal itu sama saja dengan asbun. Imin bilang "(q)uick count kan metode hitungan cepat dan tidak resmi serta tidak bisa digunakan sebagai rujukan.." Hallo? Imin hidup di zaman apa kok bisa bilang hitung cepat tidak bisa jadi rujukan? Dia juga bilang "(l)agian itu (quick count, red.) kan informasi bukan faktual." Weleh.. weleh.. Semua hasil survei, hitung cepat, hitung nyata (real count), adalah informasi! Masalahnya, informasi itu valid atau tidak sebagai landasan?!. Kalau Imin mencoba mengeyeli 'informasi' itu hak dia, tetapi menjungkirbalikkan nalar publik dengan dalih yang absurd seperti itu, jelas pembodohan.
Selanjutnya baca tautan ini:
http://www.merdeka.com/politik/cak-imin-khofifah-belum-kalah-tunggu-real-count.html
Saturday, August 31, 2013
Home »
» PENGEYELAN IMIN THD HASIL QUICK COUNT PILKADA JATIM
0 comments:
Post a Comment