Friday, September 6, 2013

AS HIKAM: SIAPA YANG BISA MENGIMBANGI 'FENOMENA JOKOWI'?

Jum'at, 06 September 2013 07:23 wib
Stefanus Yugo Hindarto - Okezone
Joko Widodo 

JAKARTA- Popularitas dan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo terus meningkat. Tak heran jika nama Jokowi, sering menempati posisi teratas hasil survei calon presiden 2014.

Meningkatnya elektabilitas Jokowi, dinilai membahayakan bagi calon-calon presiden dari partai lain. Upaya untuk menjegal Jokowi agar tidak maju di pemilihan presiden mulai dilakukan, termasuk oleh Partai Gerindra.

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon melontarkan ketidaksetujuannya terhadap wacana pencapresan Jokowi. Menurutnya, Jokowi mesti memenuhi janji untuk membenahi persoalan Ibu Kota. Fadli Zon berharap, PDIP dapat mendukung pencapresan Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto, sebagaimana yang dilakukan Gerindra ketika mendukung pencapresan Megawati Soekarnoputri pada Pemilu 2009. Namun, pernyataan Fadli Zon itu telah  dibantah tegas oleh Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto.

Menurut pengamat politik AS Hikam, wajar saja bila sejumlah politikus Gerindra menolak pencapresan Jokowi. “Sebab, Jokowi adalah saingan paling utama Prabowo Subianto. Saya pikir selama Gerindra tidak terlalu vulgar melarang Jokowi, itu masih dalam tahap yang wajar,” kata Hikam kepada okezone, Kamis (5/9/2013).

Dikatakan Hikam, Jokowi saat ini sudah tidak terbendung lagi. Upaya untuk “menggergaji” Jokowi agar tidak maju sebagai capres justru akan menguntungkan Jokowi. “Semakin menyerang, justru Jokowi semakin naik, karena orang akan semakin kasihan dengan Jokowi,” katanya.

Fenomena Jokowi, kata mantan Menristek itu, hanya bisa diimbangi dengan cara-cara yang elegan. “Kalau mau bendung Jokowi seharusnya dengan kompetisi yang sehat dan elegan, seperti perdebatan tentang program. Kalau dengan cara memfitnah, atau cara negatif lainnya, justru Jokowi malah senang,” katanya.

Diakui Hikam, tokoh yang mampu mengimbangi Jokowi bila maju di Pilpres hanyalah Prabowo Subianto. Tapi, itu juga dengan catatan, bila Prabowo bisa menggandeng tokoh besar lain sebagai wakilnya. “Bisa saja Prabowo dengan Sri Mulyani Indrawati, yang jelas bukan orang-orang politik,” kata Hikam.

Jokowi, hingga saat ini, memang belum ditetapkan oleh PDI Perjuangan sebagai calon presiden yang akan diusung pada 2014 mendatang. Terkait hal itu, Hikam menyarankan agar PDI Perjuangan segera menetapkan Jokowi sebagai capres. “Kalau tidak, PDI perjuangan akan kehilangan momentum sejarah,” tutup Hikam. (ugo)
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS