Monday, September 23, 2013

BISA JADI RI MENUJU SITUASI 'DARURAT PEMILU'

Ada banyak cara untuk membuat Pemilu menjadi hanya sekadar ritual demokrasi dan bukan salah satuy instrument mengukur mutu dan kinerja demokrasi, khususnya meningkatkan mutu wakil rakyat dan kepemimpinan Pemerintah di tingkat daerah dan pusat. Salah satu cara yg cukup efektif adalah dengan manipulasi daftar pemilih tetap, selain sim-salabim dalam proses penghitungan suara dari mulai TPS sampai Pusat. Demokrasi perlu dinilai dari mutu proses dan prosedur, selain dari mutu substansinya. Jika prosedur Pemilu sudah dikadali semenjak awal, dan lembaga penyelenggara Pemilu (KPU/D, Bawaslu/Panwaslu. DKPP, dll) tidak bekerja profesional dan mandiri, maka hasil Pemilu akan mudah dimanipulasi oleh parpol dan kekuatan politik yang memiliki uang dan alat pemaksa. Dalam sejarah Pemilu RI, Pemilu 1955 dikenal sebagai yang paling bersih, disusul dengan Pemilu paska reformasi 1999 dan 2004. Pemilu 2009, akal-2an prosedur ditengarai telah terjadi secara massif, di samping munculnya aturan main yang tak kalah kacaunya, sehingga berbagai pihak mengaggap Pemilu 2009 termasuk yang bermutu buruk. Jika Pemilu 2014 yg tinggal setahun ini sudah dipantau kacau dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) nya, maka peringatan bhw Indonesia sedang menju situasi darurat Pemilu, bukanlah mengada-ada. Dan yang paling bertanggungjawab tentu adalah Pemerintah yg sedang berkuasa dan pihak lembaga penyelenggara Pemilu.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://politik.rmol.co/read/2013/09/23/126564/Indonesia-Menuju-Situasi-Darurat-Pemilu-
Share:

1 comments:

  1. pemerintah yang seharusnya mengurusi pemilu malah bisa jadi merekalah ynag menjadi penyebabnya kekacauan DPT dengan melakukan kecurangan supaya kepilih lagi nantinya...

    ReplyDelete

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS