Monday, September 16, 2013

KASUS PENEMBAKAN POLRI DIPICU ANGGARAN POLRI KURANG?

Semakin lama, alasan-2 para petinggi negeri ini utk membela diri dan lembaganya, semakin absurd dan ekonomis baik dalam kecerdasan maupun kejujuran. Coba simak alasan Kapolri, Jendral Timur Pradopo (TP) berikut ini. Beliau bilang bhw kekurangan biaya operasional Polri adalah salah satu "pemicu mudahnya anggota Polri... menjadi korban penembakan belakangan ini." Nalar sederhana saja akan langsung menolak statemen Kapolri. Misalnya kalau memang biaya yg jadi sebab, kenapa insiden penembakan anggt Polri di kawasan Jabodetabek baru terjadi dua bulan terakhir? Apakah Kapolri mau mengatakan, kekurangan biaya tsb juga baru dua bulan terakhir belakangan saja terjadi?. Saya haqqul yaqin, bhw di negeri ini tidak ada satupun lembaga negara yang mengklaim biayanya sudah cukup, apalagi berlebih. Bukan hanya Polri, tapi juga TNI, DPR, Kementerian, MA, dan bahkan lembaga keuangan negara spt Bank Indonesia. Bukankah mereka masih berjuang utk menaikkan anggaran dg alasan anggaran mrk belum memadai, belum cukup, dll?. Alasan Kapolri lebih merupakan potret kepanikan atau minimum kegalauan beliau dan elit Polri dihadapkan dg fakta bhw kasus pembunuhan acak terhadap anggt Polri yg bertubi-2 itu masih tak terjawabkan motif-2nya secara memuaskan, boro-boro tertangkap pelaku-2nya. Komunikasi publik Kapolri dlm hal ini sangat rendah kualitasnya dan berpotensi negatif terhadap citra Polri di mata publik serta makin menurunkan moral jajaran Polri sampai di lapis bawah. Saya kira Presiden harus secepatnya mencari pengganti TP sebelum semakin parah lagi statemen-2 yg akan muncul dari beliau di ruang publik yang sangat tidak membantu baik bagi pemulihan kepercayaan rakyat maupun juga kewibawaan aparat penegak hukum yang satu ini.

Selanjutnya baca status ini:

http://news.okezone.com/read/2013/09/16/339/866539/kapolri-polisi-jadi-korban-penembakan-karena-kurang-biaya-operasional
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS