Sunday, October 27, 2013

PRABOWO DAN AKOMODASI TERHADAP FPI, ADA APA?

Prabowo Subianto (PS) boleh-2 saja menganggap statemen Gamawan Fauzi (GF) mengenai kerjasama (kerma) antara Pemda dg FPI sebagai suatu hal yang positif. Tetapi keinginan menjernihkan statemen tsb malah bisa berdampak negatif thd PS sendiri dan partai Gerindra, karena bisa dikesankan tidak sensitif thd opini negatif publik thd ormas Islam tsb. PS mestinya tahu bahwa sampai hari ini tidak ada langkah-2 Pemerintah (khususnya Kemendagri) yang telah memberi kelegaan kepada publik mengenai FPI. Justru ormas tsb semakin berani melontarkan kecaman langsung thd Presiden SBY sendiri. Jika PS malah dikesankan membela GF, maka ingatan publik thd kiprah dirinya di masa lalu akan muncul kembali. PS dikenal sebagai petinggi militer pada waktu itu yang dekat dengan ormas-ormas tertentu yang dipakai untuk melakukan repressi thd pegiat demokrasi. PS juga dianggap oleh banyak pihak terkait dg operasi Mawar yang mengakibatkan hilangnya para aktifis pro-demokrasi. Dsb. Apakah upaya penjernihan PS ini bisa diartikan keinginannya (dan keinginan partai Gerindra) kembali ke masa lalu, yakni menegakkan kekuasaan dengan memakai elemen-2 masyarakat yang dikenal sering menggunakan kekerasan? Alasan PS utk "membujuk dan mengakomodasi" FPI dengan alasan sebagai 'aset bangsa' sangat tidak rasional dalam konteks membangun demokrasi di Indonesia ke depan. Terlalu mudah mengatakan ormas yang menyukai kekerasan sebagai bagian dari aset bangsa. Apakah PS nanti akan bergerak lebih jauh dengan mengatakan bhw berbagai ormas-2 yang ditengarai banyak dihuni para preman sebagai aset bangsa juga? Jika demikian, lampu kuning buat reformasi dan demokrasi. Karena jika pikiran PS diikuti maka demokrasi yg sedang dibangun ini berada dalam ancaman bahaya.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://politik.rmol.co/read/2013/10/26/130823/Prabowo-Coba-Jernihkan-Maksud-Gamawan-Fauzi-Soal-Kerjasama-dengan-FPI-
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS