Sunday, November 3, 2013

JK DAN MAHFUD TIDAK PERLU BUANG WAKTU DENGAN PKB

Wacana pencapresan jelang tutup tahun 2013 makin panas dan terkesan 'acak-acakan', tanpa logika. Ini tentu cocok dengan kondisi politik Indonesia yang juga cenderung sama: acak-acakan tanpa jurusan yg jelas dan malah semakin menuju khaos. Masyarakat juga tidak terlalu peduli dg kondisi demikian, karena yang mau dipedulikan ternyata tidak punya kapasitas untuk dipercaya. Contoh acak-2an itu antara lain adalah bagai para capres/cawapres potensial ikut jumpalitan dalam wacana dan perilaku yg absurd. JK tiba-2 tertarik dengan iming-2 PKB, padahal partai ini jelas tidak akan mampu membuat siapapun menjadi capres dan/atau cawapres, karena elektabilitasnya rendah. Sebelum JK, Rhoma Irama (RHi) dan Prof. Mahfud MD (MMD) sudah lebih dulu diiming-2i PKB, tetapi toh sama tidak jelasnya. Saya tidak terlalu melihat potensi RHi sebagai cawapres apalagi capres. Mungkin ia hanya dimanfaatkan sebagai semacam 'votegetter' untuk PKB dalam Pileg 2014. Yang saya tak habis pikir justru adlh MMD dan kini JK masih buang-2 waktu berwacana soal PKB. Walhasil, kedua tokoh itu, yg notabene capres/cawapres potensial, ikut dalam acak-2an politik sehingga membuang enersi utk fokus kepada strategi mobilisasi dukungan dari parpol yang riil dan konstituen yg jelas. Baik JK dan MMD semestinya melakukan gerakan lebih sistematis dan berlingkup nasional dalam menarik potensi pemilih yang belum menentukan (undecideds) yg jumlahnya sangat besar. Ketimbang buang-2 waktu dg PKB, kedua tokoh itu mendingan banyak turun ke bawah dan berkomunikasi dg parpol 'serius' semacam PDIP, Golkar, Gerindra, dan bahkan Nasdem yg baru tetapi potensial itu. 

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.rmol.co/read/2013/11/02/131762/Akbar-Tandjung:-JK-Bisa-Dianggap-Pengkhianat-Bila-Nyapres-Tanpa-Kulonuwun-
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS