Tuesday, November 26, 2013

MENGAPA ELEKTABILITAS PARTAI DEMOKRAT SEMAKIN ANJLOG?

Hasil survei LSI ttg semakin anjlognya elektabilitas Partai Demokrat (PD) yg terus menerus, hemat saya menjadi pelajaran penting bagi parpol lainnya di negeri ini. Yakni dalam masyarakat yang sudah mulai transparan dan partisipatif, ternyata model manajemen patrimonial dan keluarga tidak lagi disukai rakyat. Elit PD menganggap bhw setelah Anas (AU) hengkang dari partai tsb, maka Pak SBY akan bisa melakukan solidifikasi internal partai dan membangkitkan dukungan publik seperti 2004. Maka dipakailah model manajemen keluarga dengan memasang Pak SBY dan Ibas sebagi duumvirat, Ketum DPP dan Sekjen. Bahkan mula-2 Pak SBY juga didaulat merangkap Ketua Dewan Pembina (Kawanbin) sekaligus Ketua Umum Majelis Tinggi (KUMT) partai. Setelah muncul kritik deras dari publik, maka beliau hanya menjadi Ketum DPP dan jabatan Ketua Umum KMT dihapus. Ibas tetap menjadi Sekjen. Dalam perjalanan PD pasca-KLB Bali, ternyata asumsi elit PD itu meleset. Alih-2 PD bangkit dan mendapatkan kembali simpati publik, justru malah sebaliknya. Berbagai hasil survei menunjukkan penurunan signifikan, dan terakhir menurut LSI, elektabilitas PD tinggal 9,7%. Termasuk kepuasan publik thd kinerja Pak SBY sebagai Presiden juga terpengaruh, terakhir sekitar 50%. Hemat saya, kendati hanya berdasarkan hasil survei LSI yg tentu masih bisa bisa berubah, nasib terpuruk PD adalah karena duumvirat Pak SBY -Ibas masih belum efektif menjadi motor dalam manajemen partai. Ditambah dg bertubi-2nya kasus korupsi yang menimpa elit PD, maka publik juga ogah untuk kembali mendukung partai tsb. Upaya melakukan terobosan-2 politik (konvensi capres, kapitalisasi thd kasus MK dan, yg terakhir, kasus penyadapan Australia) tidak memiliki resonansi thd popularitas PD. Publik Indonesia tampaknya tidak tertarik lagi dengan model manajemen keluarga dalam parpol, jika parpol tsb tak memenuhi harapan publik. Inilah yg harus jadi pelajaran bg parpol lain yang masih "nyengkuyung" model kekeluargaan. Mungkin harapan elit PD utk 2014 agar tidak jadi sekadar penonton kini tinggal satu: penggerojogan dana besar-2an utk kampanye dan pencarian dukungan di akar rumput. Tapi, kalau upaya itupun nanti masih tak mempan, ya wallahua'lam...

Baca tautan ini:

http://politik.rmol.co/read/2013/11/24/134394/Survei-LSI:-Demokrat-Hanya-Jadi-Penonton-di-Pemilu-2014-

Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS