Sunday, November 17, 2013

MENYAMAKAN POPULARITAS JOKOWI DG HITLER ADALAH PROVOKASI MURAHAN DAN BODOH


Salah satu taktik membuat citra buruk kepada Gub Jokowi yg sedang moncer, dan karenanya membuat gerah lawan-2 politiknya, adalah dengan memosisikan beliau seakan-2 sebagai sosok yang haus pencitraan dan gila publisitas. Ketika publik tahu bhw Jokowi tak pernah mencari publisitas (apalagi kampanye mau nyapres), maka taktik pun diubah: menjadikan media seakan-2 sbg pihak yang bertanggungjawab karena berlebihan menyanjung Jokowi! Cukup? Belum! Kini ada tambahan baru lagi yg dilontarkan oleh Saifullah Ma'sum (SM), salah seorang pentolan PKB Imin. Dia menyamakankan Jokowi seperti Hitler yang populer, tetapi sejatinya manusia jahat dan, karena itu, jatuh! Luar biasa, bukan? Saya yakin serial kampanye negatif thd wong Solo itu masih akan banyak jenisnya, apalagi jika seandainya PDIP benar-2 menjadikan beliau sebagai capres. Orang-2 spt SM, yg notabene adalah orang NU dan terpelajar di PT agama, ternyata menjual murah martabatnya demi kampanye negatif seperti itu. Masih mending kalau dia punya bukti kejahatan atau niat jahat Jokowi yg ada mirip-2nya dg Hitler. SM sama sekali tidak punya kapasitas utk membuat tudingan tsb, karena di samping sangat keji, juga tdk ada relevansinya. SM hanya mencoba melontarkan provokasi murah dan bodoh yg malah akan menhantam balik dirinya dan partainya sendiri. Bagi Jokowi, saya kira, hujatan spt itu hanya makin meningkatkan daya tariknya. Kalau biasanya beliau hanya dilihat oleh publik sebagai sosok yg tenang dan sabar, kini atribut itu ditambah: sosok yg juga dizolimi dan difitnah oleh para politisi sontoloyo semacam SM.

Selanjutnya baca tautan ini:
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS