Sebelum persoalan tak dapat dikontrol lagi,
sebaiknya Pemerintah Indonesia dan Aussie segera bertemu dan
menyelesaikan ketegangan hubungan diplomasi ini secara baik-2. Terus
terang saya sangat khawatir dengan semakin meningkatnya serang menyerang
antar-hackers dari kedua belah pihak yang, jika semakin tak terkontrol
lagi, akan masuk ke wilayah-wilayah yang sangat vitak bagi keamanan dan
kepentingan umum. Jika Garuda dan Polri sudah mulai diretas oleh
Australian Anonymus, demikian juga Polisi Australia dan Bank Sentral
negeri Kanguru sudah diretas oleh Indonesian Anonymus, maka bisa saja
semua lembaga negara dan swasta yang strategis akan menjadi padang
pertempuran. Terlepas dari kepercayaan saya terhadap kedigdayaan para
peretas Indonesia, tetap saja saya lebih memilih peredaan dan
penghentian retas-meretas. Bangsa kita boleh saja marah terhadap PM Tony
Abbot (TA) yang keukeuh dg pendiriannya untuk tidak mengakui kesalahan
dan meminta maaf kepada RI. tetapi akal sehat tetap harus dijaga pula,
sehingga ketegangan diplomatik ini tetap dalam batas-2 yang tidak sampai
kebablasan. Australia harus paham bhw bangsa Indonesia bukan bangsa
yang bisa diremehkan dan arogansi para elite politik di negeri itu harus
paham bahwa Indonesia akan tetap ada di muka mereka, baik mereka suka
atau tidak. Sebaliknya, bangsa Indonesia juga harus belajar bahwa
kendati memiliki prinsip bertetangga baik tetapi jangan melupakan
kewaspadaan.
Baca tautan ini:
http://www.tempo.co/read/news/2013/11/21/078531300/Hacker-Indonesia-Lumpuhkan-Situs-Polisi-Australia
0 comments:
Post a Comment