Friday, November 15, 2013

SEMOGA PRAMONO EDHIE WIBOWO TIDAK ANTI KRITIK

Peringatan mantan KSAD, Jend. TNI (Purn.) Pramono Edhi Wibowo (PEW) perlu dicermati. Beliau mengatakan "(j)angan menjadi bangsa yang suka mencaci-maki bangsa sendiri. Berikan solusi. Kita semua harus bersama-sama membangun bangsa ini." Kalimat ini bisa bermakna ambigu dan potensial diplesetkan seakan melarang orang Indonesia berfikir dan bersikap kritis. Memang benar, orang yg waras adalah orang yang tidak mau menyakiti diri sendiri; sama halnya bangsa yg waras adalah bangsa yg tidak suka mencaci diri sendiri. Namun, bukan berarti kritik diri dan mawas diri sama dengan mencaci diri sendiri. Demikian juga jika ada orang atau kelompok yang sering menyampaikan pandangan kritis, tak berarti orang atau fihak tsb sedang mencaci-maki dan/atau menjelek-2an bangsa sendiri. Justru kalau suatu bangsa dilarang melakukan kritik diri, seperti dalam negara otoriter dan totaliter, maka akan hancur dengan cepat karena menafikan koreksi dan setiap koreksi dianggap menentang negara!. Semoga PEW tak bermaksud demikian dan peringatannya ditujukan agar bangsa ini tetap waras, bukan bangsa yang diisi para masochis. Kritik dan koreksi adalah sama penting dan niscayanya dengan apresiasi terhadap capaian dan keberhasilan serta kemajuan. Bahkan, jika kritik dilakukan dengan proporsional dan bermutu, ia akan seperti obat yg kendati rasanya mungkin pahit, tetapi menyembuhkan. Solusi pun tidak berarti lawan dari kritik, karena sebenarnya kritik yg baik biasanya juga mengandung usulan solusi kendati masih umum dan perlu dijlentrehkan. Dan kadang-2 bukan karena tidak ada solusi yg jadi masalah. tetapi karena yang diberi usulan-2 solutif tetap ndableg dan cuek bebek. Akhirnya yg muncul adalah sumpah serapah!

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.rmol.co/read/2013/11/15/133311/Pramono-Edhie:-Jangan-Jadi-Bangsa-yang-Suka-Mencaci-maki-Bangsa-Sendiri-
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS