Tuesday, December 3, 2013

PEKAN KONDOM NASIONAL, BUKTI MENKES "BUTA BUDAYA"

Inilah contoh yang sangat gamblang mengenai sebuah kebijakan publik yang tidak dilaksanakan (eksekusi) dengan memerhatikan aspek sosial dan budaya secara tepat. Dala kaidah Ushul Fiqh dikatakan "dar'ul mafasid muqaddam 'ala jalbil masholih" artinya, mencegah kerusakan itu lebih didhulukan ketimbang mencari kebaikan. Maksud kebijakan penyebaran kondom, melalui Pekan Kondom Nasional (PKN), secara massif kepada pihak-pihak yang dianggap beresiko tinggi adalah mencegah maraknya HIV/Aids yang sudah sangat mengkhawatirkan di Repubik ini. Tujuan itu jelas mulia dan mungkin memang salah satu yang diperlukan di samping berbagai upaya lain. Masalahnya, kebijakan tsb dilakukan tanpa memperhatikan dimensi-2 susila dan etiket yg dalam budaya orang Indonesia terkait dengan masalah sex. Memang benar bahwa faktanya penderita HIV/Aid naik jumlahnya; memang benar praktik sex bebas menggejala dan marak di kalangan generasi muda, pornografi yang sangat mudah diperoleh di media,dst dst. Tetapi juga benar bahwa budaya masyarakat tentang sex beda dengan bangsa lain, misalnya tentang peresepsi mengenai sex tsb dan pembicaraan dalam ruang terbuka, apalagi membagi kondom secara terbuka, dan massif. Jika dipaksakan maka yg muncul adalah justru penolakan, bahkan antipati, sehingga malah mendistorsi tujuan yang baik di atas. Menkes, Nafsiah mBoi (NB), bisa saja orang sangat pintar dalam bidang kedokteran dan birokrat yang handal. tetapi beliau mungkin saja tidak belajar dengan baik budaya masyarakatnya, sehingga mendukung kebijakan nasional yang justru lebih membuat keributan ketimbang efektif. Sekali lagi saya tidak menolak tujuan memerangi HIV/Aids di negeri ini dengan kampanye safe sex atau penggunaan kontrasepsi, atau pendidikan reproduksi dan gender, dan sejenisnya Yang saya kritik adalah metode kebijakan yang menurut saya tidak sensitif dengan budaya. Hanya soal pemenuhan target pembagian kondom saja. Pak SBY perlu menegur Menteri Kesehatan yg tidak paham dengan kondisi masyarakatnya ini.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.rmol.co/read/2013/12/01/135052/Pembagian-Kondom-Menciderai-Nilai-nilai-Agama-dan-Pancasila-
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS