Hemat saya, adalah naif dan sangat keliru jika menanggapi proses Pemira PKS hanya dari segi hasil belaka. Memang, Pemira dimaksudkan oleh partai berlambang bintang kembar tsb ajang penyaringan internal baloncapres partai itu. Apakah hasil akhir Pemira akan menjadi capres yang kuat dan memiliki tingkat elektabilitas tinggi SECARA NASIONAL, tentu masih harus melewati proses lain. Pentingnya Pemira, jika dilihat dari praktik demokrasi di negeri ini, bukanlah pada hasil saja tetapi (dan yg paling utama) adlh pada proses yang lebih demokratis dan efisien bagi parpol untuk menjaring calon mereka. Perpolitikan Indonesia sedang mengalami paceklik kepercayaan rakyat thd parpol, khususnya dalam memilih capres mereka. Lihat saja yg dilakukan oleh Partai Golkar (yg hanya lewat Rapimnas), Hanura (juga Rapimnas), dan Partai Demokrat (yang model audisi plus survey) itu. Dibending mereka, Pemira PKS jelas lebih unggul. Bahkan lebih unggul ketimbang Konvensi Golkar 2004, yg menurut saya, paling demokratis selama ini. Kini rakyat Indonesia sudah memiliki sebuah praktik terbaik (best practice) dalam proses pemilihan calon presiden yg digagas dan dilaksanakan oleh PKS. Inilah yg penting. Kalau soal hasilnya apakah akan berhasil menjadi Presiden Indonesia pd 2014, itu tergantung pada pilihan rakyat Indonesia dan bagaimana parpol lain mengajukan capres-2 mereka. Pemira PKS sangat mendesak utk ditiru dan dikembangkan di negeri ini di masa depan. Pengembangannya antara lain jika Pemira ini juga menampung orang dr luar partai ybs (calon independen) yg populer di mata rakyat. Yang jelas, Indonesia mesti berterimakasih kepada PKS dalam soal yg satu ini.
Selanjutnya baca tautan ini:
http://politik.rmol.co/read/2013/12/02/135090/Nama-Capres-Hasil-Pemira-PKS-Sudah-Mulai-Bergentayangan-
0 comments:
Post a Comment