Satu lagi strategi dan taktik "lebay dan
norak" alias LeNor dipamerkan Pengacara Anas, Carrel Ticualu (CT). CT
menganggap tindakan KPK melakukan penelusuran aset-2 AU sebagai
kesalahan, karena baru sekarang setelah ditahan dan bukan pada tahap
penyelidikan. Menurut CT KPK cuma mencari-cari kesalahan kliennya. Saya
bukan ahli hukum, jadi saya serahkan soal teknis hukum kpd ahlinya.
Tetapi saya hanya membandingkan saja dg apa yg dilakukan KPK kepada,
misalnya, Akil Mochtar (AM) yang juga ditelisik hartanya dan kemudian
dilakukan penyitaan besar-2an pada tahap penyidikan, SESUDAH ybs masuk
bui sebagai tersangka. Kenapa tidak ada yang ribet memersalahkan KPK
sebagai cari-2 perkara? Justru yang saya amati semua pihak sangat
mendukung. Kalaupun pengacara AM protes, BUKAN soal penelusuran
assetnya, tetapi penyitaan sebagian asset AM yg menurutnya tidak tepat.
CT, saya kira, justru blunder dengan cara ini, apalagi jika nanti KPK
bisa menemukan berbagai bukti sebagai hasil penelusuran asset tsb.
Bukankah para koruptor sangat pintar dalam melakukan penyembunyain
asset?. Misalnya ketika Luthfi Hassan Ishaaq (LHI) menggunakan nama
sopirnya, yg juga menjadi modus operandi AK?. Kasus Djoko Susilo (DS)
pun demikian: asset yg diduga hasil korupsi disembunyikan dengan
menggunakan nama orang lain yg kemudian berhasil ditemukan KPK melalui
penelusuran. Jadi, dengan taktik rewel dan 'mewek' soal proses
penelusuran asset AU itu, CT jutru sedang merugikan kliennya. Kampanye
gaya "LeNor" yang dibuat CT mirip sekali dengan yg dilakukan PPI, dan
hasilnya pun tak jauh beda: yakni blunder yang akan berbalik menjadi
bumerang. Terus terang saya heran dengan strategi dan taktik AU. Kenapa
memberikan mandat untuk mengurus masalah yg begitu penting menyangkut
nama baik dan karier politiknya kepada orang-2 yang ekonomis dalam
kecerdasan dan kejujuran spt itu? Wallahua'lam. Mungkin para sahabat
bisa memberi penjelasan pada saya.
Selanjutnya baca tautan ini:
http://www.tempo.co/read/news/2014/01/12/078544093/Pengacara-Telusuri-Aset-Anas-KPK-Cari-Kesalahan
Sunday, January 12, 2014
Home »
» MELARANG KPK TELUSURI ASSET ANAS ADALAH TAKTIK 'LENOR'
0 comments:
Post a Comment