Monday, January 27, 2014

TEORI KONSPIRASI PUN DISEBARLUASKAN UNTUK MENGHADANG ELEKTABILITAS JOKOWI!

Segala upaya, baik halal atau setengah halal, dan bahkan yang harampun, sudah, akan, dan sedang dilakukan utk menjegal pencapresan Gub Jokowi. Mulai dari fitnah secara pribadi, kritik tanpa dasar ttg kinerja selama menjadi Gubernur, pemberitaan miring yang sistematis seperti oleh media, dan berbagai teori konspirasi. Seperti kabar yang direkayasa oleh RMOL, media online yang memang dikenal dekat dg jejaring kelompok JPPN, dan yg reputasinya sejak Pemilukada DKI terakhir sangat kental sebagai pendukung Foke dan anti-Jokowi itu. Setelah sekian lama pemberitaan negatif ttg Jokowi oleh media ini ternyata tidak mempan membuat elektabilitas dan popularitas Jokowi turn, maka kini dipakailah teori kospirasi yang mengaitkan Jokowi dengan jaringan pihak asing. Yg dijadikan boneka adalah Stanley Bernard dan Stan Greenberg, konsultan politik, pollster, ahli strategi pemenangan pemilu dan pilpres di Amerika. Seakan-2 keunggulan Jokowi dalm seluruh survey dari dulu sampai sekarang hanyalah rekayasa belaka dari orang asing tsb! Jangan anda tanya bukti dan logika keterkaitan antara Jokowi dan mereka, atau bagaimana para pembuat survey semua diatur oleh orang asing. Sebab memang kekhasan teori konspirasi adalah tidak adanya fakta yg solid, pembuktian yg valid, dan nalar yg runtun. Kalau toh ada semacam rasionalisasi di dalamnya, pasti hanya semacam "othak-athik gathuk" dan sensasionalisasi. Media yang menyebarkan berita macam begini jelas dikelola oleh manusia-2 yg sangat ekonomis nalar dan etikanya. Tujuan mereka tak lebih adalah sebuah kampanye kotor dan negatif (dirty and negative campaigns) terhadap lawan (dlm hal ini Jokowi). Ini sejatinya adalah sejenis kedzaliman yang luar biasa dg mengatasnamakan kebebasan pers dan pemilikan media. Model politik Machiavellian seperti ini muncul dari pihak-2 yang akan menghalalkan segala cara agar calonnya laku dan lawannya hancur melalui fitnah dan pemberitaan yang negatif!. Akankah upaya terakhir ini akan lebih mempan sbg cara menumbangkan elektabilitas Jokowi atau akan sia-sia seperti sebelumnya? Kita lihat saja nanti. Tetapi saya meyakini, bahwa kendati upaya fitnah dan konspirasi seperti ini mula-2 menarik dan bisa bikin heboh di ranah publik (bahkan mungkin bisa menurunkan opini thd target), tetapi ujung-2nya justru akan merugikan pihak yang meyebarkan. Bisa jadi, RMOL dan kandidat capres yang didukungnyalah yang nanti malah termakan oleh kampanye negatif yang disebarkannya sendiri. Sungguh sebuah upaya yang menjijikkan dan memalukan di era reformasi dan demokrasi di Indonesia!

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.rmol.co/read/2014/01/27/141432/Pembicaraan-tentang-Manipulasi-Elektabilitas-Jokowi-Sudah-Mulai-Dibicarakan-Masyarakat-Luas-
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS