Monday, February 17, 2014

ANGGITO MUNDUR DARI JABATAN DOSEN KARENA TUDUHAN PLAGIAT

Anggito Abimanyu (AA) telah membuat keputusan yang tepat dan baik. Gara-gara artikel yang ditulisnya di Kompas diketahui adalah jiplakan (plagiat) dari artikel orang, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama dan Dosen senior FE Ekonomi UGM itu menyatakan mundur dari jabatannya sebagai tenaga pengajar Universitas tertua di Indonesia tsb. Inilah sebuah konsekuensi yang harus ditanggung jika seseorang melakukan penjiplakan karya orang. Bukan saja telah melakukan pelanggaran hukum, tetapi secara etik keilmuan, ia sama dengan pelaku kejahatan etik paling besar. Karena itu pengunduran diri AA dari dunia pendidikan tepat, sebelum kasusnya menciptakan kehebohan yang lebih besar dan menyeret almamaternya, FE UGM dan UGM sendiri. Secara pribadi saya masih ragu bahwa AA telah melakukan hal itu secara SENGAJA. Meskipun saya tidak mengenal beliau secara dekat, tetapi rekam jejak integritas keilmuan dan kecendekiawanan AA (hemat saya) sangatlah tinggi. Belum tentu juga nanti AA benar-2 salah, jika memang yang terjadi adalah keteledoran dalam pengutipan oleh staf beliau dan tidak dicek sebelum diterbitkan. Namun tetap saja saya menganggap keputusan mundur ini baik, setidaknya sebagai contoh ketegaran dan komitmen moral yang tanpa kompromi dan patut ditiru: AA tidak mbulet dan mencari-cari pembenaran. Kasus plagiarisme di kalangan Perguruan Tinggi di Indonesia sejatinya mudah dijumpai, karena komitmen terhadap etika keilmuan dan disiplin yang sangat rendah serta pemahaman mengenai apa itu plagiarisme yang tidak memadai. Juga banyak praktik yang bisa dikategorikan plagiarisme terjadi karena tanpa ada sanksi serius. Kalaupun ia muncul menjadi berita besar, umumnya karena diekspose oleh media. Pihak Universitas atau PT biasanya mencoba menutupi, apalagi jika yang terlibat adalah para Gurubesar atau elitenya. Sedangkan di kalangan mahasiswa, praktik plagiarisme sulit dipantau karena berbagai sebab yang berkait berkelindan. Kesadaran dan kesukarelaan AA untuk mundur patut diacungi jempol, kendati tetap dengan sebuah catatan yg sedih, bahwa sosok yang sedemikian baik reputasinya malah menjadi korban dari tindakan yang kategorinya sangat tak terpuji yaitu plagiarisme. Semoga akan segera ada kejelasan agar dunia keilmuan dan pendidikan kita terjaga. Amin..

Selanjutnya baca tautan ini:

Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS