Friday, February 28, 2014

PROF. DR (HC). RHOMA IRAMA? WHY NOT!



PROFESOR RHOMA? Terus terang, saya mula-mula TIDAK kaget dg kabar itu. Bahkan kalaupun si Raja Dangdut ini mendapat gelar DrHC (Doctor Honoris Causa) pun saya tidak kaget. Saya berbeda dengan Mendiknas, Muhammad Nuh, yang minta agar gelar tsb diakreditasi dulu sebelum dipakai. Kalau Rhoma diakui berjasa dalam soal musik sehingga mendapat DrHC, bagi saya dia sangat layak bahkan lebih layak dari sementara orang yang beli gelar DR atau mendapat gelar DrHC tetapi tidak punya capaian yg bisa dibanggakan sama sekali! Rhoma adalah perintis sebuah genre musik dunia, dan levelnya tidak di bawah para musisi dunia lainnya. Kalau kemudian ada yang mengakuinya sebagai gurubesar dlm musikologi, itu sah-sah saja. Apalagi aturan main gelar itu di setiap negara tidak sama. Di AS, gelar Profesor diberikan jika seseorang memiliki posisi mengajar di PT, mulai Assistant, Associate, dan full Professor sampai Emeritus (pensiunan). Di Indonesia lain lagi, ada yang tidak berprofesi mengajar pun mendapat gelar Profesor, seperti ahli peneliti utama di LIPI yg dijuluki Prof. Riset itu (dulu disebut Ahli Peneliti Utama/APU). Tetapi yang membuat saya kaget soal keprofesoran Rhoma adalah ketika saya tahu pihak yang memberi gelar, yaitu sebuah PT bernama AMERICAN UNIVERSITY OF HAWAII (AUH). Mengapa Rhoma mau-2nya diberi gelar oleh lembaga yang tidak jelas dan prestise serta prestasinya tidak diketahui seperti itu? Saya coba mengGoogle universitas itu dan sejauh yg saya temukan, ini bukan sebuah Universitas biasa yg punya kampus jelas, tetapi semacam jejaring sekolah lewat internet yg ada di mana-2 dan tidak jelas bagaimana kuliahnya atau siapa pengajarnya, dll. Mula-2 saya mengira universitas itu adalah University of Hawaii at Manoa, almamater saya sendiri. Tetapi ternyata bukan, hanya nama yg nyaris sama dan pakai "American" di depannya! Lebih payah lagi, saya menemukan link yg mengatakan Pemerintah Iran pun menolak gelar dari AUH itu karena dianggap tidak legal (http://shivathespy.blogspot.com/2006/01/american-university-of-hawaii-exposed.html). Jadi kekagetan saya muncul karena bagi saya, Rhoma punya nama cukup besar dlm khazanah musik dunia, dan ia sangat layak jika dianugerahi baik DrHC maupun Profesor dalam musikologi dari Universitas yang paling ternamapun di AS atau di manapun di dunia ini. Rhoma sebagai musikus adalah salah satu yg terbesar di Indonesia bahkan dunia. Ia berhak mendapat pengakuan dan penghormatan sesuai kebesarannya. Sangat menyedihkan, gara-2 politik justru seorang anak bangsa yang menjadi kebanggaan dunia dalam musik seperti Rhoma malah jadi bahan olok-olok dan kontroversi. Dalam urusan musik, Rhoma has remained one of the world music legends ever!
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS