Tuesday, February 11, 2014

STATEMEN MENAKER SINGAPURA MELECEHKAN RI DAN TAK BERADAB

Agaknya, Singapura serius dengan keprihatinannya thd Pemerintah RI terkait nama kapal TNI-AL "Usman-Harun." Salah satu indikator keseriusan itu adalah pembatalan sepihak pembicaraan bilateral ttg masalah pertahanan oleh Singapura. Pembatalan ini kemudian direspon dengan ketidak hadiran Panglima TNI dalam acara pameran dirgantara (Airshow) yang digelar setuap tahun oleh Negara kota tsb. Yang buat saya mengejutkan adalah statemen seorang pejabat negara, yaitu Menaker Singapura, Tan Chuan-Jin (TCJ), yg 'nylekit' thd penamaan KRI tsb. Dia bilang: "Adalah satu hal jika anda memperingati para pahlawan perang kemerdekaan anda, atau para pembangun bangsa anda. Tetapi hal lain lagi jika anda merayakan orang-2 YANG TELAH BERTINDAK BRUTAL DAN PENGECUT (huruf kapital dari saya). Membunuh warga sipil yang tak berdosa sama sekali bukan heroik.." Statemen TCJ adalah ekspressi arogansi dan insensitivitas seorang pejabat Singapura thd bangsa dan negara Indonesia dan sekaligus pelecehan terhadap mereka yang dianggap sebagai pahlawan secara resmi oleh RI. Bagi Singapura bisa saja kedua anggota KKO tsb dianggap "pengecut" dan kegiatannya "bukan heroik", tetapi bagi rakyat dan negara RI mereka telah dinyatakan sebagai Pahlawan Negara dengan segala haknya. Termasuk nama mereka berhak menjadi nama kapal, gedung, jalan, atau beasiswa, atau apapun yang memiliki kehormatan yg layak setara dg Pahlawan bangsa yg lain!. TCJ, hemat saya, justru berpotensi lebih memperburuk situasi karena ybs telah terang-2an melakukan pelecehan terhadap seluruh bangsa Indonesia yg dituduhnya tidak mampu membedakan antara pahlawan dengan pengecut. Arogansi semacam ini tentu tidak bisa dibenarkan dan/atau dibiarkan oleh Pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, kendati respon yg diberikan juga perlu proporsional tetapi tegas. Karena jika respon RI tidak proporsional, maka rakyat dan bangsa Indonesia akan juga berkualitas rendah dan tak beradab seperti Menaker Singapura tersebut.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.thejakartapost.com/news/2014/02/10/ri-singapore-row-worsens.html
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS