Monday, March 3, 2014

JOKOWI DAN 'LEVEL PLAYING FIELD' DALAM PILPRES 2014

Apakah kabar bhw Mega sudah memutuskan Jokowi sebagai capres ini hanya semacam 'psy-war' yg dilontarkan oleh kelompok pro-Jokowi di dalam elit PDIP? Bisa saja. Ataukah kabar ini berarti sebagai isyarat Megawati akhirnya benar-2 menyetujui dan merestui Jokowi sebagai capres partainya? Bisa jadi juga. Ataukah kabar ini cuma pancingan media agar spekulasi ttg capres PDI makin marak setelah konytroversi Risma vs Wishnu dianggap selesai? Bisa juga. Dan mungkin masih ada lagi spekulasi-2 lain seputar kabar ini. Tetapi, hemat saya, apapun  spekulasinya, Jokowi saat ini sudah jelas (firm) menjadi 'pengubah permainan' (game changer) dalam Pilpres 2014 dan perpolitikan Indonesia pasca-SBY. Namun, di sinilah persoalan yang saya kira sangat perlu dipikirkan oleh semua pihak, tidak hanya PDIP saja. Jokowi kini pun  makin memantapkan diri sebagai 'musuh bersama' dari kompetitor maupun parpol yang merasa terhalang kepentingannya. Sebab, berbeda dg kandidat capres-2 pada 2004 dan 2009, Jokowi telah membuat permainan/Pilpres yang tidak seimbang (level playing field) karena belum ada satupun kandidat yang benar-2 mampu menyaingi elektabilitas dan popularitasnya. Seluruh survei yang layak dipercaya di negeri ini sepakat bhw wong Solo ini tidak tertandingi, bahkan ketika ia belum menjadi atau dijadikan calon!. Hanya jika ia menjadi cawapres Megawati saja masih terbuka kemungkinan Jokowi akan bisa dikalahkan saingannya, itupun dalam putaran kedua, sebagaimana yg pernah dicoba disimulasikan oleh LSI. Walhasil, dg Jokowi sebagai capres, Pilpres 2014 akan hanya satu putaran dan siapa yang menjadi cawapres Jokowi pengaruhnya bukan pada soal keterpilihan, tetapi lebih pada konstelasi pemerintahan (Presiden) Jokowi nanti. Kondisi seperti ini tentu punya sisi negatifnya dan bisa saja rentan terhadap manuver-2 politik dari pihak-2 yang merasa kehilangan kesempatan dan kepentingan di dalam perpolitikan nasional pasca-SBY. Bukan hanya fitnah, teori konspirasi, dan provokasi thd Jokowi yang akan semakin marak dan membeludag, tetapi juga terhadap parpol pendukungnya. Kerena itu, PDIP dan mereka yang menjadi pendukung Jokowi lebih baik bermain cantik saja, tidak usah kemrungsung. Yang mesti dipikirkan adalah siapa calon koalisi yang tepat dalam pemerintahan mereka, sehingga tidak mengulangi kekeliruan Setgab dan tidak ada pembelotan-2 thd Pemerintah.

Baca tautan ini:

http://www.tempo.co/read/news/2014/03/03/078558825/Mega-Putuskan-Jokowi-Capres-Sejak-Dua-Pekan-Lalu
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS