Wednesday, August 27, 2014

PROSPEK NURUL ARIFIN SEBAGAI CAWALIKOTA DEPOK

Walaupun saya bukan warga Kota Depok, tetapi Kota Tangsel, tapi saya juga ikut perhatian dengan perkembangan wilayah sebelah itu, termasuk proses pemilukada yang akan terjadi beberapa waktu yad. PKS yg sudah menggadang-gadang Menkominfo, Tifatul Sembiring (TS), sebagai pengggati petahana Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail (NMI), tampaknya sangat moncer namanya di media dan jejaring sosial. Bahkan PKS sendiri lewat salah satu petingginya, Hidayat Nur Wahid (HNW), menyebut TS sebagai kandidat yang diunggulkan partainya dan tidak masalah kalau beliau 'turun pangkat' dari Menteri menjadi Walkot. Toh sama juga dengan NMI yg sebelumnya pernah jadi Menteri Kehutanan pada era Presiden alm. GD.

Pesaing-2 TS juga figur-2 cukup populer, seperti Nurul Arifin (NA), Rieke diah pitaloka (RDP), dan bahkan konon isteri petahana Walkot NMI sendiri. Dari nama-nama pesaing, saya lebih berharap kalau NA yg maju, sementara RDP semoga masuk bursa Menteri di Kabinet Jokowi, misalnya Menakertrans atau Menegpora, dsb. RDP layak menjadi Ketua Fraksi di DPR atau minimum Ketua Komisi di salah satu Komisi DPR, karena kualitasnya yg bagus sangat diperlukan dalam memperjuangkan hak-hak dasar rakyat akar rumput seperti kaum buruh, UMKM, petani dll. Pendek kata bagi saya RDP lebih pas menjadi figur nasional atau minimum Gubernur.

NA dikenal kualitasnya sebagai politisi perempuan Golkar yg konsisten dan vokal menyuarakan aspirasi demokrasi dan kepentingan publik, termasuk HAM. Sayang sekali beliau tdk berhasil kembali ke Senayan, sebuah kerugian bagi Golkar karena kehilangan seorang figur pro rakyat yg berani bersih. Saya mendukung NA selain karena kualitas -2 tsb, juga karena dia mewakili kaum perempuan dalam perpolitikan. Sudah jelas tantangan NA sangat berat berhadapan dengan mesin partai PKS dan pengaruh petahana NMI yg cukup mengakar. Tetapi namanya saja perjuangan politik, belum tentu dukungan partai dan petahana adalah segalanya. Jika NA dan timnya berhasil meyakinkan rakyat Depok akan perlunya perubahan yag fundamental dalam kehidupan mereka melalui perubahan kepemimpinan yg lebih aspiratif, merakyat, dan jujur, bukan tak mungkin NA akan menjadi alternatif yg punya appeal elektabilitas tinggi.

Saya kira rakyat Depok harus diyakinkan bahwa mereka tdk harus mengulang lima tahun di bawah rezim Walikota dari parpol yg sama yg kemungkinan juga tidak berbeda kualitasnya. Semoga NA berhasil masuk dlm bursa pencalonan dan direstui oleh Golkar dan kemudian dipilih sebagai Walikota Depok. Semoga.

Simak tautan ini:

http://jakarta.okezone.com/read/2014/08/26/501/1030056/perang-bintang-bakal-tersaji-di-pemilukada-depok
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS