Saturday, September 20, 2014

GERINDRA DI BAWAH PRABOWO SEBAGAI KETUM DPP

Setelah gagal menjadi Presiden dalam Pilpres 2014, partai Gerindra akan melakukan konsolidasi internal. Pasca-wafatnya Ketum DPP Gerindra, Prof. Dr. Ir. Suhardi. PS dipastikan yg akan menjabat Ketum DPP adalah Prabowo Subianto (PS). Apakah beliau masih akan merangkap menjadi Ketua Dewan Pembina DPP, atau akan menyerahkannya kepada Hashim Djojohadikusumo (HD), yg selama ini menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina? Kita belum tahu. Tetapi ada baiknya membuat analisis ttg masa depan partai ini dan juga parpol lain yg memiliki budaya politik patrimonial sepert Gerindra.

Seperti halnya Partai Demokrat (PD), Nasdem, Hanura dan PDIP, Gerindra masih identik dengan pendirinya, khususnya PS dan keluarga. Tentu saja dlm hal ini PDIP masih memegang rekor paling lama. Parpol-parpol berkultur politik patrimonial seperti ini, masih akan tetap menjadi model umum di negeri ini, kendati rakyat semakin condong memilih parpol yang memang berkualitas ketimbang krena kharisma tokoh-2 elitnya. Ini berbeda dg parpol-2 seperti Golkar, PKS, PAN, PKB, dan PPP. Walaupun mereka juga masih sangat tergantung pada figur-figur elit, namun ada kecenderungan tak terlalu besar spt parpol-2 yg disebut sebelumnya. Tentu dinamika internal parpol2 ini juga mengalami pasang naik dan pasang surutnya. Misalnya, Golkar yg kian mengalami friksi internal elitnya dan berujung pada munculnya parpol-2 sempalan. PPP juga mengalami stagnasi dan terpecah saat ini. PAN dan PKB masih relatif solid, sementara PKS mungkin adlh parpol yg sukses dalam pengkaderan kendati sedang mengalami krisis legitimasi gara-2 kasus korupsi oknum elitnya.

Akankah Gerindra ber-evolusi menjadi partai kader seperti PKS? Saya kira akan butuh waktu cukup panjang karena ketergantungannya kepada figur PS dan keluarga masih sangat kuat. Ini juga akan dialami PD jika Pak SBY tidak segera menyapih partai ini dari ketergantungan. PDIP yg kini berkuasa, merupakan kasus yg agak berbeda dg PD dan Gerindra. Memang, bisa jadi PDIP akan lebih lama lagi tergantung kpd Megawati Soekarnoputri (MS) dan keluarga BK. Namun demikian, jika kita lihat keberanian beliau menunjuk Jokowi sebagai Cagub DKI dan kemudian Capres, demikian pula menunjuk Risma sebagai cawalkot, dll. maka tidak tertutup kemungkinan MS juga akan melakukan semcam terobosan baru dlm urusan kepemimpinan PDIP. Jika ini yg terjadi, maka PDIP akan mengalami revolusi mental dlm elitnya yg akan punya dampak signifikan ke depan menuju partai kader.

Bangsa dan rakyat Indonesia memang masih akan menyaksikan dinamika parpol yang bergulat dengan kultur politik patrimonial ini dalam tempo yg cukup lama. Jika diinginkan ada akselerasi perubahan, maka terpulang kepada rakyat apakah kecenderungan utk memilih berdasarkan meritokrasi terus berlanjut dan ditingkatkan. Jika jawabnya ya, maka parpol-2 yg masih berorientasi pada kharisma pendiri dan keluarga juga akan dipaksa menyesuaikan diri atau hilang karena ditinggalkan rakyat. Sebab, sistem politik yg demokratis pada akhirnya harus mengedepankan pilihan dan kehendak rakyat. Bukan kemauan para elit parpol saja.


Simak tautan ini:

http://politik.rmol.co/read/2014/09/19/172739/KLB-Akan-Tetapkan-Prabowo-Ketum-Gerindra-
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS