Syahdan, sehabis Isya, Pak Kyai (K) minta
dipijat kakinya oleh pak Suto (S) di serambi Masjid. Terjadilah obrolan
dari hati ke hati antara keduanya.
K: "Kang Su, sebenarnya menurut
sampeyan lebih baik mana Pilkada langsung atau dipilih DPRD."
S (kaget):
"Wah, Yai ini nanya soal gitu kok sama saya, petani kluthuk ..."
K
(memotong): "Bukan gitu Kang, kan sampeyan juga
punya hak pilih. Lagipula sebagai rakyat kan boleh berpendapat."
S
(senyum): "Jujur Yai, saya kok lebih senang kalau yg milih orang DPRD
saja."
K (heran): "Gitu, ya. Alasan sampeyan apa? Kan nanti jatah gizi
buat rakyat kurang, hehehe...?"
S: "Memang Yai ada betulnya soal gizi
itu. Tapi hati saya rasanya jadi lebih lega."
K (kaget): "Lha kok malah
lega, wong gak bisa milih calonnya?"
S: "Gini lho Yai, kalau calon itu
saya pilih lalu ternyata tidak amanah dan malah korup, sedikit banyak
kan saya ikut tanggungjawab. Jangan-2 saya ditanya soal itu oleh
Malaikat di akherat nanti. Makanya hati saya sebenarnya sering gelisah,
Yai. Lha kalau yg milih orang-2 DPRD, ya biar mereka sendiri yg
tanggungjawab. Kasarnya, mlebu neroko yo ben..."
K (ngakak): "Hehehe...
gitu, ya Kang..."
0 comments:
Post a Comment