Wednesday, October 8, 2014

KEMENANGAN KMP DI PARLEMEN & INSTABILITAS POLITIK

Ibaratnya, mau dibolak-balik sampai lecek pun, konstelasi di Parlemen tidak akan membuat Koalisi Indonesia Hebat (KIH) mampu mengimbangi dominasi Koalisi Merah Putih (KMP) dalam menentukan pimpinan DPR dan MPR. Di DPR-RI, KMP sudah jelas melakukan sapu bersih posisi pimpinan, yang kemudian nanti akan dilanjutkan dengan mengambil posisi Ketua badan-2 kelengkapan DPR. Di MPR, kendati sekarang masih belum diputuskan, KMP saya yakin juga akan menyapu bersih pimpinan MPR melalui paket yang diajukannya. Unsur DPD memang akan diakomodasi, karena hal itu merupakan aturan yg baku. Tetapi upaya KIH agar Oesman Sapta (OS), wakil DPD-RI, agar menjadi ketua MPR, kemungkinan besar akan kandas.
KIH menjadi korban dari strategi yang digelarnya sendiri. Saya sepakat dengan Hajriyanto Y. Tohari, mantan Wakil Ketuam MPR sebelumnya, yang mengatakan bahwa kekalahan PDIP cs di Parlemen adalah karena terlalu pede dan inkonsitensi. Kepedean PDIP yang berlebihan, dengan tidak mau mengakomodasi parpol-2 KMP yg potensial dalam Kabinet, akhirnya harus di bayar mahal dengan kehilangan sekutu di Parlemen. Apalagi dengan manuver PD yang kini semakin nyata memihak KMP, walaupun masih bekoar menjadi partai penyeimbang. PD, yang sudah kebagian posisi Wakil Ketua DPR, belum tentu akan puas. Bisa jadi malah ingin mengajukan anggotanya menjadi Ketua MPR. (http://www.rmol.co/…/Hajriyanto:-PDIP-dan-Jokowi-Kalah-Teru…-).
Kondisi seperti ini jelas akan memperberat kerja pemerintah Jokowi-JK. Walaupun belum tentu Parlemen akan mampu menghadang semua program Pemerintah nanti, tetapi yang hampir pasti adalah menguatnya ancaman instabilitas politik di tingkat lembaga tinggi negara yang kemungkinan juga bisa mempengaruhi konstelasi politik di daerah-daerah. Dimana KMP berkuasa, kemungkinan akan memakai pola yang sama dengan di pusat ketika menghadapi KIH. Jika hal ini terjadi, maka instabilitas politik pada tataran kelembagaan negara/daerah pun sangat mungkin terbuka peluangnya.
Pemerintahan Jokowi-JK dan KIH harus melakukan persiapan dan strategi yang tepat untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya instabilitas tsb. Gerakan people power saya kira bukan pilihan yang tepat, kendati masyarakat juga memiliki hak untuk menyalurkan aspirasinya melalui gerakan ekstra parlementer. Yang perlu dicari sekarang adalah terobosan-2 kreatif oleh elit KIH agar mampu mengimbangi KMP. Tanpa kepedean atau terlalu banyak inkonsistensi.
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS