Monday, October 20, 2014

SELAMAT TINGGAL ISTANA, TERIMAKASIH PAK SBY DAN IBU ANI

Hari ini, 20 Oktober 2014, Pak SBY mulai menjalani kehidupan sebagai rakyat biasa setelah 10 tahun menjadi Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan Republik Indonesia. Bersama Ibu Ani Yudhoyono (AY), beliau berdiam di Istana Negara dan melaksanakan tugas Konstitusional dan amanat rakyat dibantu oleh para Anggota Kabinet (KIB-1 dan 2). Sejarah akan mencatat bahwa Pak SBY telah meninggalkan legacy sangat penting dalam kehidupan ketatanegaraan di Republik ini dan yang akan menjadi rujukan (referensi) selama NKRI masih tetap berada di bawah payung Konstitusi UUD 1945. Legacy tersebut adalah sebuah proses suksesi kepemimpinan nasional yang aman, damai, dan didukung oleh seluruh rakyat Indonesia secara Konstiotusional. Baru kali ini dalam sejarah Republik Indonesia, seorang Presiden terpilih langsung oleh rakyatnya dan berhasil memenuhi dua masa jabatan secara penuh, serta melakukan pergantian jabatan dengan suasanan yang damai.

Legacy lain juga masih ada, tetapi bagi saya, inilah yang akan menjadi salah satu catatan sejarah terpenting dan menjadikan Pak SBY sebagai Presiden yang besar jasanya bagi negara dan bangsa Indonesia. Jika BK adalah Proklamator Indonesia, Pak Harto adalah Pembangun Bangsa, Pak Habibie pengantar menuju transisi demokrasi, Gus Dur pelindung HAM dan penjaga pluralisme Indonesia, dan Megawati adlh Presiden perempuan pertama di negeri ini, maka Pak SBY adalah Presiden yg mampu menunjukkan kepada bangsa dan dunia bahwa demokrasi bisa hidup dan berkembang dengan kokoh di Indonesia, sebuah negara yang penduduknya ke 4 terbesar di dunia, sangat majemuk dan mayoritas beragama Islam tetapi bukan Negara Islam. Reformasi yg bergulir pada 1998, kini telah berusia 16 tahun lamanya, dan Pemerintahan SBY  berada pd 10 tahun terakhir. Jelaslah bhw kontribusi Presiden SBY dalam proses transisi menuju konsolidasi demokrasi fi Indonesia wajib diapresiasi oleh anak bangsa. Kekurangan tentu ada di sana sini dan akan menjadi catatan sejarah tersendiri, namun tak akan menghancurkan prestasi dan capaian besar beliau.

Bangsa Indonesia harus berterima kasih kepada beliau dan Ibu Ani dan mendoakan agar setelah keluar dari Istana Negara akan terus berkiprah dalam khidmat terhadap bangsa dan NKRI. Sebagai bangsa yang besar, kita harus mampu dan secara tulus menghargai jasa-jasa kedua beliau dan berusaha melanjutkan dan mengembangkan legacy yang bermanfaat bagi kemajuan dan pemajuan Indonesia dimasa yang akan datang.

Terimakasih Pak SBY dan Ibu Ani, semoga Bapak dan Ibu selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa. Amin.. 


Simak tautan ini:

http://www.tempo.co/read/news/2014/10/20/078615801/SBY-dan-Ani-Selamat-Tinggal-Istana
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS