Sunday, November 2, 2014

KEMELUT PPP BAGIAN DARI PERTARUNGAN KIH vs KMP

Kemelut dalam elit PPP belum menunjukkan tanda-2 akan segera selesai kendati kubu Surya Dharma Ali (SDA) sudah menyelenggarakan Muktamar di Jakarta dua hari lalu. Alih-2 menyelesaikan masalah, muktamar partai Islam ini makin memperuncing pertikaian dua kubu yg ada karena masing-2 akan menggunakannya sebagai alat legitimasi dan tawar menawar politik. Lebih-lebih karena kedua kubu yg bertikai mendukung kekuatan politik yg berbeda. Kubu Romahurmuzy (Rh), yg sudah lebih dulu bermuktamar di Surabaya, mendukung KIH, sedangkan kubu SDa mendukung KMP.

PPP memang bukan partai besar dan berpengaruh, tetapi kini mempunyai posisi strategis dalam perimbangan kekuatan di Parlemen, karena bisa memperkuat pihak mana yang didukung. Jika Rh memenangkan perebutan kepemimpinan secara legal formal dan politik, maka Fraksi-2 pendukung KIH di DPR jelas bertambah kuat, yakni 6 fraksi. Demikian pula sebaliknya jika kubu SDA yg unggul. Kehadiran PPP menjadi penentu apakah sidang-2 dan rapat-2 DPR akan kuorum. Karena itu KIH dan KMP akan benar-2 tergantung kepada keputusan akhir siapa yg dianggap sah sebagai pemimpin partai secara formal. Dan kini setelah Kemenkumham menyatakan bhw kubu Rh sebagai pihak yg sah, berikutnya adalah apakah akan ada proses pengadilan dari tingkat pertama sampai kasasi yg akan menentukan siapa yg benar-2 sah.

Jalan lain yg bisa ditempuh tentu jika kedua kubu ber-islah dan kembali menjadi satu. Masalahnya, apakah setelah kedua kubu melakukan Muktamar, dan salah satunya telah mendapat pengesahan oleh Pemerintah lalu akan mempermudah islah? Pengalaman menujukkan, konflik kepartaian seperti ini akan berpanjang-panjang dan implikasinya sampai di lapisan akar rumput. Sehingga islah menjadi lebih rumit dan panjang ketimbang jalan hukum. Bahkan kendati PPP memiliki sesepuh seperti Ulama kharismatik dari Sarang, Jawa Tengah, KH Ma'moen Zubair (MZ), tetapi tidak bisa menjamin islah akan terjadi dengan segera. Bahkan, jika tidak berhati-2, justru Ulama akan menjadi medan perebutan legitimasi politik yg ujungnya merendahkan martabat lembaga keagamaan itu sendiri. Hasil akhirnya adalah merosotnya citra partai berlambang Kabah tsb di mata pendukung dan masyarakat Indonesia pada umumnya.


Simak tautan ini:

http://nasional.kompas.com/read/2014/11/01/22174741/Romy.Silakan.Cek.Muktamar.PPP.di.Jakarta.Tidak.Kuorum
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS