Tuesday, August 18, 2015

KECELAKAAN PESAWAT TRIGANA DIBAWAH SOROTAN DUNIA

Belum kering airmata para keluarga korban kecelakaan pesawat Hercules milik TNI di Medan pada Juli lalu, yang menewaskan lebih dari 120 korban, sudah ada lagi kecelakaan pesawat komersial Trigana Air di Papua. Korban tewas dilaporkan ada 54 penumpangnya. Pertanyaan yang harus dijawab oleh para penyelenggara penerbangan kita, dan juga Pemerintah Indonesia adalah kenapa kecelakaan pesawat begitu sering terjadi dan dengan korban yang begitu banyak? Hanya dalam tempo 12 bulan, sudah terjadi 3 kecelakaan pesawat dengan korban jiwa yang sangat banyak. Sebelum kecelakaan Hercule, pd Desember 2014, pesawat AirAsia juga mengalami kecelakaan dalam penerbangan dari Surabaya ke Singapura dengan korban 162 penumpangnya!

Artikel yg saya tautkan di bawah ini, dari portal theatlantic.com, yg berbasis di AS, juga mengajukan pertanyaan yg sama. Menurut penulisnya, ada beberapa faktor yg menjadi sebab begitu banyaknya kecelakaan pesawat di Indonesia: 1) kondisi wilayah yang sangat sulit dan masih buruknya infrastruktur utk penerbangan; 2) kondisi ekonomi Indonesia yg menyebabkan booming pelayanan transportasi; dan 3) kondisi politik Indonesia nyg sarat dengan korupsi. Ketiga faktor tsb saling berkait berkelindan, tetapi sayangnya tidak dalam pengertian yang positif. Misalnya saja, fakta booming ekonomi Indonesia dan pesatnya pelayanan transportasi itu ternyata tdk didukung oleh perbaiakan infrastruktur sistem transportasi udara. Korupsi juga menggerogoti upaya peningkatan kualitas pelayanan, sehingga Indonesia sempat masuk dlm daftar hitam penerbangan internasional sampai 2009. Dan Trigana Air, menurut tulisan itu, masih tetap dlam daftar tsb di Uni Eropa.

Pemerintah dan para pengusaha bisnis penerbangan tidak bisa tutup mata dan mengabaikan fenomen ini, sebab dunia pun melihatnya. Negara-2 yang  mempunyai warga yang akan ke Indonesia tentu berhak dan wajib memberikan peringatan betapa tingginya resiko menggunakan transportasi udara di negeri ini. Pemerintah, dalam hal ini Kemenhub, memang sudah bekerja keras, apalagi Menteri Yonan ini sudah diakui kepiawaian dan disiplinnya dalam mengelola masalah transportasi. Tetapi pihak pengusaha penerbangan dan pihak yg mengurusi masalah infrastruktur juga mesti bertanggungjawab. Lebih-lebih praktik-2 koruptif yg sering terjadi dlm bisnis tsb sudah terlalu banyak terungkap sehingga para pengguna transportasi udara sering harus melakukan protes karena tak ada jaminan perlindungan dan pelayanan yg memadai.

Jika peringatan dari masyarakat internasional tidak diperhatikan, maka Indonesia akan menjadi bahan olok-olok dan otomatis akan mengalami kebangjrutan di sektor ini. Dan hal ini tentu akhirnya akan berdampak pada keamanan nasional.


Simak tautan ini:

http://www.theatlantic.com/international/archive/2015/08/why-indonesia-has-so-many-plane-crashes/401411/
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS