Monday, August 8, 2016

IRAN MENGHUKUM SAINTIS NUKLIR KARENA TUDUHAN TELIK SANDI

Pemerintah Republik Islam Iran, menyatakan telah menghukum mati salah seorang pakar nuklirnya yg terkemuka, Shahram Amiri (SA). Ilmuwan ini konon diculik oleh agen-2 Mossad (organisasi intelijen Israel) saat melaksanakan ibadah Haji di Makkah pada 2009, dan dibawa ke AS. SA kembali ke negeri Mullah tsb pada 2010 tetapi malah ditangkap oleh Pemerintahnya karena tuduhan bekerjasama dengan musuh negara. Setalah lebih dari 5 tahun dalam penjara, SA dihukum mati di tiang gantungan.

Menurut versi Teheran, SA bersalah karena dituduh bekerjasama dengan CIA sehingga rahasia negara terkait nuklir Iran bocor ke tangan musuh. Ini berarti bahwa SA telah menghianati negaranya dan menurut hukum negeri tsb ia bisa dijatuhi hukuman mati! Reaksi dari AS sendiri sampai kabar ini ditulis masih belum jelas. Menurut media AS, Pemerintah Obama, khususnya Menlu pada waktu itu, Hillary Cinton (HC), menganggap kembalinya SA ke Teheran merupakan kemauan sendiri, sehingga bukan tanggungjawab Pemerintah AS.

Yang menjadi sorotan media Barat adalah fakta yg kontradiktif sekitar menghilang dan kembalinya SA. Di satu pihak ketika SA diketahui muncul di negeri paman Sam itu, pihak Iran menuding Pemerintah AS dan CIA melakukan tindakan penculikan thd warga negaranya, sehingga ketika kemudian SA kembali ke Iran, dia disambut bak pahlawan oleh para pejabat di Teheran. Namun beberapa waktu kemudian ia ditahan karena dituduh melakukan kerjasam dengan musuh. Selama lima tahun lebih SA berada di penjara Evin, dan keluarganya tak diperkenankan melakukan kontak karena dakwaan berat itu. Dan keluarga baru dikabari setelah SA menjalani hukuman mati.

Pada saat yang sama relasi AS dan Iran, yg selalu kontroversial pasca-Revolusi 1979 itu, akhir-akhir ini juga menjadi bahan perdebatan politik dlm Pilpres antara kubu Demokrat dan Republik. Terakhir, misalnya, capres partai Republik, Donald Trump (DT), menggunakan kasus pengiriman uang sebesar US $ 400 juta sebagai tebusan utk tahanan warganegara AS di Iran, sementara menurut Pemerintah Obama, uang tsb adalah sebagian dari uang milik Iran yang dibekukan selama beberapa dasawarsa ini, dan kini dikembalikan setelah terjadi perundingan nuklir antara kedua negara.

Kasus SA bisa jadi akan menjadi salah satu isu politik yg kontroversial dlm Pilpres AS maupun dalam konteks lebih luas seperti implikasi thd perundingan nuklir. Namun bagi Iran sendiri, kendati AS dan negara-2 sekutunya meributkannya, naga-naganya akan cuek bebek. Seperti dalam berbagai peristiwa yg berkaitan dg politik dalam negeri dan keamanan nasionalnya, Iran akan bergeming dari tekanan pihak luar.

Simak tautan ini:

http://www.politico.com/story/2016/08/iran-executes-nuclear-scientist-who-spied-for-us-226763
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS