Thursday, January 19, 2017

PILKADA DKI 2017: PASLON BADJA (TELAH) MELAMBUNG KEMBALI?


Paslon Pilkada DKI No. 1, Agus Yudhoyono Harimurti (AHY) dan Sylvia Murni (SM), naga-naganya tak bisa lagi konsentrasi dengan kampanye seperti biasanya, karena harus menghadapi persoalan yg bisa memengaruhi kredibiltas mereka. Hal ini disebabkan SM dikabarkan diduga terkait dengan dua kasus tindak pidana korupsi (tipikor) berupa: 1) Kasus pembanguan Masjid Al-Fauz; dan 2) Kasus Bantuan Sosial (Bansos) untuk Pramuka. Dalam kasus pertama, SM memang belum diperiksa oleh aparat Polri, kendati sudah 20 saksi yg telah diperiksa sampai saat ini, termasuk Sekda DKI, Saefullah (Sf). Pada kasus kedua, dikabarkan bahwa Bareskrim telah melayangkan surat panggilan kepada mantan Walkot Jakarta Utara tsb, untuk diperiksa sebagai saksi.

Kendati proses hukum masih dalam tahapan penyelidikan, namun peristiwa seperti ini jelas akan memiliki implikasi terhadap Paslon no 1 tsb, setidaknya di mata publik dan potential voters di DKI bisa menjadi menyebabkan keraguan, khususnya pada mereka yang masih belum memutuskan siapa paslon yang akan mereka pilih (the undecideds). Lebih jauh, peristiwa ini pasti akan membuka peluang bagi dua paslon lawan (No.2 dan 3) untuk melakukan manuver dengan memakai kasus tipikor tsb utk menjatuhkan popularitas dan mempertanyakan kredibilitas paslon pertama, khususnya SM.

Padahal, sejak Ahok menjadi tersangka dan menjalani proses hukum di Pengadilan Jakarta Utara, survei-2 yang dilakukan menunjukkan bahwa Paslon AHY-SM selalu berada di ranking pertama, disusul oleh Paslon Badja, dan Paslon Anies-Sandi yg belum pernah berubah dari urutan ke tiga. Dengan munculnya kasus hukum yang diduga melibatkan SM, posisi unggul dalam survei itu bisa saja berubah karena persepsi publik DKI tentu akan ikut terpengaruh.

Apalagi dalam sebulan terakhir ini, Paslon Badja makin menampakkan kemampuannya utk melambung kembali (bouncing back) bukan saja utk tetap mempertahankan kesetiaan para pendukung dan simpatisannya, tetapi juga menarik perhatian para undecideds. Kesuksesan dalam debat publik tahap 1, menunjukkan keyakinan diri yg kuat Paslon ini. Demikian pula kesuksesan Paslon Badja menarik sumbangan publik melalu kegiatan fundraising atau pengumpulan dana, adlh indikator penting kembalinya kepercayaan publik thd paslon ini. Khusus utk Gubernur DKI non-aktif Ahok, publik DKI juga mulai kembali menengok kepadanya setelah menyaksikan proses Peradilan yang menunjukkan bahwa pihak pelapornya ternyata lemah dalam kesaksian-2 mereka, selain ketegaran Ahok sendiri dalam menghadapi proses tsb.

Pada tataran eksternal, dinamika politik juga menunjukkan terjadinya perubahan signifikan ketika tokoh utama FPI dan GNPF MUI, Habib Rizieq Shihab (HRS), kini sedang disibukkan oleh kasus-2 pelaporan yang melibatkan dirinya dalam beberapa kasus pencemaran nama baik, penistaan agama, penistaan Pancasila, dll. Dinamika ini pasti akan dimanfaatkan oleh paslon Badja dan pendukungnya dalam memperkuat standingnya di mata publik DKI. Saya kira Paslon Badja, kini memiliki ruang manuver yang jauh lebih besar ketimbang sebulan lalu, sehingga kemungkinan utk dapat mengatasi popularitas dan elektabilitas paslon No, 1 pun bukan suatu hal yang sulit.

Jika analisa ini ada benarnya, maka kendati Pilkada bulan Februariu mendatang akan berlangsung dalam 2 putaran, tampaknya Paslon Badja kini akan lebih nyaman (comfortable). Paslon no1, sebaliknya, akan dipaksa untuk bekerja lebih keras mengembalikan kepercayaan publik terhadap kredibilitasnya yang kini sedang menghadapi kemerosotan akibat masalah hukum yang bisa jadi akan berkembang.
Akan halnya paslon No.3, saya masih belum melihat kemampuannya utk memanfaatkan momentum ini, apalagi penampilan dalam debat publik yang terlalu mengesankan itu.

Simak tautan ini:

Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS