Bukan Gus Hasyim Muzadi (HM), namanya kalau tidak lihay dalam menyampaikan pesan-pesan yang serius, mendalam, tetapi dengan bahasa yang sangat gamblang dan sederhana. Mantan Ketum PBNU dua kali masa khidmat itu, memberikan petuah kepada para jama'ah nahdliyyin terkait HTI dan tujuannya mengganti NKRI, serta bagaimana seharusnya kaum nahdliyyin menyikapinya.
Dalm potongan video yg saya tautkan di bawah ini, HM menggunakan banyak istilah-istilah, guyonan-guyonan, ta'bir (perumpamaan, metafora) yang akrab dalam 'habitus' kaum nahdliyyin, namun mungkin rada asing bagi kalangan umum. Karena itu saya akan coba memberikan higlightnya, dan jika para sahabat ingin mendalami silakan menyimak. Beliau mengemukakan antara lain:
1. Harus dipahami benar perbedaan mendasar antara agama (Islam), paham (aliran, madzhab, ideologi) dalam Islam, dan gerakan politik (partai) yg mengatas namakan Islam
2. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) adalah gerakan politik yg menggunakan faham tertentu di dalam Islam. Karena itu ia bukan Islam, tetapi gerakan politik yg sama saja dengan partai atau gerakan politik yg menggunakan nama Islam.
3. HTI bertujuan utk membentuk Khilafah di Indonesia, sebagaimana Hizbut Tahrir (Internasional, HT) berusaha mendirikan Khilafah di negara-negara lain, khususnya di Timteng, Afrika Utara, Asia Barat, Tengah, Selatan, dll.
4. HT sampai saat ini ditolak dan diuber-uber oleh negara-negara di Timteng karena dianggap sebagai ancaman kamnas. Baik ideologi maupun sistem Khilafah tidak dikenal serta berlawanan dengan ideologi dan sistem kenegaraan mereka.
5, Kaum nahdliyyin tidak boleh dekat-dekat apalagi ikut di dalam gerakan HTI. Sebab ada perbedaan sangat mendasar baik dalam madzhab, ideologi, dan sikap terhadap NKRI antara NU dan HTI.
6. NU lebih baik bersikap tenang, karena pada akhirnya HTI akan berhadapan dengan Negara, berhubung dengan ideologi dan gerakan Khilafah yg jelas bertentangan dengan Konstitusi NRI.
Tausiyah almaghfurlah Gus Hasyim Muzadi ini sangat relevan dengan perkembangan yang sangat kritikal bagi eksistensi NKRI sekarang dan di masa yanga akan datang. Beliau benar-benar seorang ulama, dan pemimpin yg visioner serta mampu mengkomunikasikan pemikiran besarnya kepada semua level masyarakat dan ummat.
Tausiyah HM ini mohon utk disebarluaskan kepada seluruh anak bangsa yang cinta kepada NKRI dan peduli terhadap keberlangsungan dan kedaulatannya. Trims (MASH)
0 comments:
Post a Comment