Hari Kamis, 10/8/2017, menjadi salah satu momen bersejarah bagi diri saya, karena mendapat kehormatan diundang oleh Fakultas Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (FSV-UGM) untuk memberikan studium generale (SG) di hadapan lebih dari 2000 mahasiswa baru tahun akademi 2017. Setelah "berkelana" 36 tahun, Alhamdulillah, saya ternyata cukup layak untuk diminta bicara di almamater, Kampus Biru, tercinta.
Sungguh sangat impressif kemajuan FSV UGM ini. Fakultas yg didirikan pada 2009 tsb, kini menerima mahasiswa terbayak di Universitas yang menjadi salah satu kebanggaan bangsa Indonesia tsb. Tahun ini, misalnya, dari sekitar 8000 mahasiswa baru UGM yg diterima masuk, FSV menerima 2194 orang. Para pendaftar di FSV juga tidak main-main jumlahnya, yakni sekitar 30.000 calon. Berarti, hanya sekitar 8% dr pendaftar yang lolos tes masuk.
Dekan FSV UGM saat ini, Dr. Wikan Sakarinto, ST, MSc, yang adalah juga alumni FSV-UGM, adalah sosok multi talenta. Selain memiliki kepakaran dalam Teknik Mesin, beliau juga seorang sutradara film. Beliau akan merilis karyanya pada akhir tahun 2017 ini, berupa sebuah film layar lebar berdurasi 2 jam, berjudul "Tengkorak." Film ini merupakan produk sinematografi dari UGM yang pertama dalam sejarahnya, dengan genre Sci Fi. Sebuah karya yang patut diapresiasi dan disimak oleh seluruh anak bangsa.
Prestasi Pak Wikan tampaknya merembet kepada para mahasiswa FSV-UGM. Tak pelak, fakultas ini termasuk salah satu sumber utama prestasi yang dapat dibanggakan UGM di kancah nasional dan intenasional dalam berbagai kompetisi, termasuk Robotik, Musik, IT, Olah raga, dll. Pagi itu saya sempat menyaksikan para mahasiswi FSV UGM menggelar "Tari Saman", tarian khas prropinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang kini telah mendunia itu. Sebuah tampilan yang benar-benar luar biasa.
Dalam SG ini, saya memaparkan pentingnya Pendidikan Vokasi UGM sebagai salah satu instrumen terpenting kemajuan bangsa dan NKRI. Sebab Pendidikan Vokasi bisa mempercepat pembangunan SDM Indonesia yang berdaya saing global. Melalui pendidikan vokasi ini, apa yang disebut sebagai "Bonus Demografi" yang diharapkan dapat diraih di Indonesia pada 2020-2030, akan dapat diwujudkan secara efektif. Percepatan dan kemandirian pembangunan negeri ini pun bisa diraih dengan memberikan dukungan pada pendidikan vokasi seperti di UGM ini.
Salah satu tantangan bagi generasi muda saat ini dan ke depan adalah kemampuan bersaing melalui pengembangan diri agar tidak kalah dengan bangsa-bangsa lain di era global. Keunggulan lulusan FSV UGM adalah, disamping mereka mampu mengikuti dan menguasai perkembangan teknologi, mereka juga memiliki nilai "keunggulan" lebih dari orang lain. Karena selain kepakaran (skills), mereka telah dididik untuk tetap konsisten menjaga nasionalisme dan etika dalam kiprah kerja.
Silakan simak tautan ini:
0 comments:
Post a Comment