Thursday, December 21, 2017

BEDAH BUKU "SOEDIRMAN: THE GREAT GENUINE GENERAL"


"Those who do not learn history are doomed to repeat it." (George Santayana)

"Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah (JASMERAH)." (Bung Karno)

Pada Rabu, 20 Desember 2017, bertempat di Museum Sasmitaloka, Jl. Bintaran Wetan, Yogyakarta, saya menjadi salah satu narsum dlm acr bedah buku tetang Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Soedirman. Narsum lain adlh Letjen (Pur) Agum Gumelar; Dr. Anhar Gonggong; dan M. Teguh Cahyadi Soedirman. Yg disebut terakhir itu adlh putra bungsu Pangsar.

Buku yg ditulis oleh cucu puteri Pangsar, Ny. Nining Tejaningsih, itu sangat baik dan komprehensif serta memilik kekuatan narasi serta interpretasi yang bisa jadi mampu menembus lintas generasi. Buku ini sudah selayaknya menjadi pegangan penting bagi pendidikan kewarganegaraan dan bela negara mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

Saya menggunakan buku tsb utk mengingatkan bahwa Indonesia sedang menghadapi ancaman dan bahaya eksistensial berupa muncul dan berkembangnya ideologi radikalisme, praktik radikalisasi, dan aksi2 radikal. Ancaman tsb ironisnya terjadi pd saat NKRI berusia lbh dr 7 dasawarsa, dan salah satu propinsi yang kini memiliki tingkat intoleransi tinggi di negeri ini adalah Yogyakarta.

Pangsar adalah seorang Muslim yg teguh, dari kalangan Muhammadiyah, seorang guru HIS yg mumpuni, dan prajurit yang tak pernah mengenal menyerah. Inilah Jenderal yg dipilih secara demokratis oleh seluruh prajurit saat negeri yg baru merdeka ini menghadapi ancaman eksistensialnya karena penjajah berusaha kembali dan menguasai NKRI.

Sosok Pangsar Soedirman dapat menjadi referensi penting bagaimana seorang pemeluk teguh meyakini NKRI yg diproklamasikan pada 1945 dengan konstitusi dan dasar negara Pancasila TANPA KOMPROMI. Pangsar adalah salah satu contoh teladan bangsa yang mencintai dan membela NKRI, Pancasila, dan Konstitusi, tanpa reserve.

Karena itu Pangsar Jenderal Soedirman bukan hanya teladan bagi parajurit TNI, tetapi bagi SELURUH anak bangsa. Khususnya saat ini ketika bahaya ancaman dr berbagai ideologi dan gerakan radikal seperti HTI, ISIS, Al-Qaeda, dan juga kaum separatis di Papua dsb terus berusaha mempengaruhi dan menghancurkan sendi2 NKRI.

Buku "Soedirman: The Great Genuine General" ini harus disosialisasikan dan dibuat dlm berbagai versi. Ia juga bisa menjadi dasar utk film, karya seni drama, animasi dll dlm rangka memperluas pendidikan kewarganegaraan, deradikalisasi, patriotisme, dan penanaman serta penguatan ideologi Pancasila & UUD 1945.
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS