Sunday, April 22, 2018

GUYON GUSDURIANS: PECEL ATAU RAWON?



Syahdan, suatu hari Kang Kasmin (K) menyuruh anaknya, Gino (G), yang masih usia 9 tahun untuk beli sarapan, nasi pecel. Untuk memastikan sang anak menjalankan tugas, K pun bertanya:

K: "No, beli nasi pecel ya nak...."

G: "Beli berapa pak....?"

K (sambil memberi uang G): "Nih, kamu beli nasi pecel buat Bapak, Ibu, Mbakyumu, dan kamu sendiri ya. Jadi berapa nasi pecelnya ?"

G: "TIGA pak....!"

K (kaget): "Kamu kan sudah kelas 3, masa gak bisa menghitung. Coba ulangi lagi! Gimana sih? Ulangi..
.
"Beli nasi pecel untuk BAPAK, IBU, MBAKYU, dan KAMU. Jumlahnya berapa?"

G: "TIGA Pak!"

K (mulai jengkel, nada tinggi): "Kamu diajari matematika gak sih di sekolahmu?"

(G takut dan mulai mewek)

K (suara keras wajahnya persis di wajah G): "Sekarang kamu dengerin sebaik2nya!. Nih Bapak tulis di kertas nanti baca:

"Untuk Bapak SATU nasi pecel, Ibu SATU nasi pecel, mbakyumu SATU nasi pecel, KAMU sendiri SATU nasi pecel. Nah sudah, berapa nasi pecel yg HARUS kamu beli?"

G (mewek): "TIGA.. pak....!"

K (pegang kepala): "JABANG BAYIIII.. Berapaaaa.....???!!!"

G (nangis pol): "TIGA pak... 😭😭😭😭😭... Soalnya saya minta RAWON.."

MORAL cerita: Perumpamaan PEMERINTAH/ Penguasa yang tidak mau bertanya lebih dulu APA MAUNYA rakyat. Langsung main bikin program dan agenda seolah-0lah apa yang diinginkan Pemerintah sudah PASTI sama dengan aspirasi rakyatnya.

Selamat pagi!
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS