Monday, May 25, 2020

KEBIJAKAN "REOPENING" & PILPRES 2020 DI AS


Upaya melakukan pembukaan kembali aktivitas publik, yg populer disebut "reopening", di tengah penularan wabah Covid-19 sedang menjadi tren di Amerika Serikat. Konon dihampir semua negara bagian kini telah atau sedang bersiap melaksanakan kebijakan publik tsb. Kebijkan publik ini masih kontroversial dan mendapat reaksi keberatan dari berbagai sektor, misalnya ottoritas kesehatan seperti CDC (Centers for Disease Control & Prevention) dan para pakar kesehatan masyarakat, yang mengusulkan agar persiapan lebih baik dan protokol yg ketat tetap diberlakukan.

Sayangnya usul dan himbauan untuk menunda reopening tsb seperti "jatuh di telinga yang tuli." Presiden Trump bahkan menyatakan bahwa dirinya akan mendorong agar tempat-tempat peribadatan, seperti gereja, masjid, dan sinagog, dibuka kembali untuk kegiatan konggregasi. Alasannya (yg mungkin akan kedengaran indah bagi sementara kalangan ummat beragama) adalah: "Bangsa ini memerlukan lebih banyak do'a."

Bukan rahasia umum lagi bahwa Trump, sejak awal maraknya Covid-19 di negeri tsb, memang dikenal dengan pandangannya yg cenderung tidak menganggap serius penularan virus berbahaya tsb. Namun fakta bicara lain. AS merupkan negara dengan jumlah korban C-19 tertinggi didunia dan, menurut laporan the New York Times, korban meninggal telah nyaris menyentuh angka 100 ribu orang!

Saya memandang bahwa sikap keukeuh Trump dalam hal C-19 ini ada kaitan dengan semakin dekat dengan Pilpres 2020. Sang petahana makin pede dengan popularitasnya dan akan mampu membuatnya terpilih kembali, karena pesaingnya adalah mantan Wapres Joe Biden yang tidak memiliki daya tarik bagi pemilih muda dari partai Demokrat!.

Tetapi bisa jadi hitung-2an politik Trump berbalik: Beliau bisa kalah bukan karena lawannya yg lebih kuat, tetapi karena kebijakannya dalam mengurus wabah C-19 dianggap tidak efektif oleh calon pemilih baik dari kalangan Republikan maupun/ dan apalagi Demokrat!. Termasuk dalam hal kebijakan "reopening" yg diduga akan semakin meningkatkan jumlah orang yang terpapar dan korban meninggal.

Akankah Joe Biden dan timsesnya memanfaatkan "celah" ini? Wallahua'lam.

Simak tautan ini:

Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS