PSSI, yang sudah dipeleset kan menjadi Partai Sepakbola Seluruh Indonesia itu, semakin menampilkan kerunyamannya dengan digelarnya dua acara pd hari ini: Rapat Tahunan (di Palangkaraya) oleh PSSI Johar, dan Kongress Luar Biasa (KLB) di Ancol, Jakarta, oleh KPSI (Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia) yg bersebranagan dg Johar, dkk.
Perseteruan, perkubuan, konflik terbuka yg semakin tdk terkontrol itu, tidak akan membawa kepada proses normalisasi dan pemberdayaan organisasi oleh raga itu, tetapi malah akan membuktikan bhw organisasi itu memang tak lebih dari wahana pertarungan kepentingan politik masing-2 kubu dan kekuatan di belakang mereka. Boro-boro persepakbolaan nasional akan bangkit, malah mungkin dg terus berkecamuknya gegeran ini, Indonesia akan menjadi pariah dan tersingkir dari masyarakat sepakbola antar-bangsa. AFC dan FIFA tentunya tidak ingin dan tidak mau dipusingkan oleh kisruh yg tak ada hubungan dengan sepakbola. Mereka tdk mau terseret oleh tawuran politik dg memakai PSSI, karena hal itu akan menghancurkan kredibilitas mereka. Akibatnya, PSSI dan persepakbolaan nasional akan mendapat sanjsi serius berupa dilarang ikut dalam kiprah sepakbola antar-bangsa selama belum ada normalisasi dlm organisasi tsb.
Akan halnya persepakbolaan nasional, maka tentu kita bisa melupakan saja, dan rakyat akan kembali menyaksikan sepakbola di kampung-kampung dan kota-kota yg tdk ada urusannya dengan sepakbola resmi. Tapi rakyat Indonesia tdk akan kehilangan PSSI, karena mereka masih bisa melihat tayangan-2 pertandingan sepakbola yg jauh lebih bermutu melalui jejaring televisi. Hal ini akan terus berlanjut jika Pemerintah (seperti biasa) hany menonton sambil berjanji kesana-kemari, tetapi tetap diam saja melihat PSSI dan perepakbolaan nasional hancur berantakan.
Selanjutnya, baca tautan di bawah ini:
http://m.rimanews.com/read/20120318/57383/pssi-kacau-galau-dua-kubu-gelar-konggres-bersamaan?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter
0 comments:
Post a Comment