Saya terus terang tak habis pikir dg jalan pikiran cawagub Didik Rachbini (DR) ini. Kalau dia omong dalam konteks kajian ilmiah antropoli atau sosiologi kemiskinan di JKT, masih mending. Tapi sebagai cawagub, statemen ini akan mudah sekali didistorsi seolah dia setuju dengan kemiskinan dan malah membiarkannya karena mereka sudah "bahagia" di komunitasnya. Kemana nalarnya, jika sebagai orang no 2 DKI lantas pandangannya malah "positif" thd kemiskinan? Program pemberantasan kemiskinan bisa dia abaikan dengan alasan "toh orang miskin sudah bahagia"? Tak heran kalau rencana program memecahkan masalah kemiskinan lantas kedengaran "ecek-ecek" seperti itu...
Selanjutnya baca tautan di bawah ini:
0 comments:
Post a Comment