Pilgub DKI memang bukan barometer langsung utk Pilpres 2014. Namun demikian, event ini bisa dijadikan salah satu tolok ukur yg sangat penting. Fenomen "parpol vs rakyat" dlm Pilgub DKI akan memiliki efek domino bagi masyarakat di Indonesia lainnya. Setidaknya, rakyat tidak akan begitu saja mengamini kemauan parpol-parpol kendati ditopang dg uang yg bejibun. Bisa jadi tingkat Golput 2014 akan semakin melonjak naik jika parpol ngotot mengajukan para caleg atau Capres/cawapres yg dipandang kurang bermutu atau buruk rekam jejaknya. Belum lagi, Pilgub ini juga bs menjadi laboratorium bg parpol-2 yg kini sdg mengelus-elus capres-2nya. Parpol pemenang akan makin pede dg capres dan kemampuan mesin politik yg dimilikinya.
Selanjutnya baca tautan ini:
http://www.rimanews.com/read/20120920/75804/mantan-ketua-mk-pilgub-dki-bukan-barometer-pilpres
Social Profiles
-
Kritik thd NU, gara-2 pembubaran pengajian MTA di Kudus, adlh hal yg wajar. Karena memang NU selama ini dikenal sbg 'pembela plural... -
Diberitakan oleh media bahwa sebelas hari lalu (18 Juni 2020), Presiden Joko Widodo (PJ) marah dalam sebuah rapat Kabinet Kerja 2. PJ b... -
Pak Ngadiyono (Ng), Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gunung Kidul, konon dilaporkan ke kantor Polisi, gegara dituding telah melakukan penghina... -
Di medsos berdar kabar gencar nahwa pada Jumat, 31 Maret 2017, akan digelar aksi massa yang diberi label "Aksi 313" yang dimot... -
Kelompok Majelis Tafsir Alqur'an (MTA), memang membuat resah kalangan nahdliyyin karena pandangan yg radikal. Termasuk mengharamkan ta...
0 comments:
Post a Comment