Saturday, October 6, 2012

DIPLOMASI MEGAFONE ALA ABRAHAM SAMAD PERLU DITINJAU ULANG

Abraham Samad (AS) lagi-lagi membuat 'gaffe' di media. Aksi oknum-2 perwira Polri yg membawa dua kompi ke KPK semalam memang provokatif, keliru, dan tlh menciptakan kemarahan publik (yg lalu spontan membela KPK). Tetapi mengatakan bhw aksi Polri itu sebagai teror, menurut hemat saya, tidak semestinya keluar dr mulut seorang pimpinan lembaga negara spt AS. Mungkin kalau ia masih di LSM atau sbg politisi masih bisa "dipahami".  AS malah membuat suasana makin tidak kondusif dg omongan yg provokatif dan tidak bijak spt itu. Bukankah lebih simpatik jika AS segera melakukan komunikasi dg pimpinan Polri dan Menkopolhukam agar peredaan ketegangan sgr terwujud agar KPK segera dapat bekerja?. Saya rasa "diplomasi megafone" tdk akan produktif bagi resolusi konflik antara KPK dan Polri. Ia hanya akan memancing pihak-2 yg ingin melihat KPK lemah untuk ikutan mengail di air keruh.

Selanjutnya baca tautan di bawah ini:

http://news.detik.com/read/2012/10/06/151623/2056365/10/ketua-kpk-puncak-teror-ke-kpk-semalam
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS