Wednesday, January 16, 2013

PRESIDEN SBY TIDAK KELIRU MENYEBUT "STRONG MAN" PUNYA KECENDERUNGAN TIRAN

Saya setuju dengan asesmen Pak SBY, bhw "strongman" (ORANG kuat) berpotensi melahirkan tiran dan kediktatroran. Istilah strongman tidak sama dengan "strong leader" (PEMIMPIN yang kuat), apalagi "strong leadership" (KEPEMIMPINAN yang kuat). Dalam nomenklatur politik, istilah "strongman" hampir selalu berkonotasi negatif, karena biasanya dilekatkan pd para diktator, penguasa otoriter, dan/atau penguasa tunggal. Sedangkan "strong leader" adalah istilah generik bagi seorang pemimpin yg memiliki ketegasan sikap dan diakui punya kemampuan membuat terobosan besar yg diikuti oleh anak buah. Bisa saja "strong leader" dipakai utk pemimpin otoriter, tetapi jarang. Tokoh seperti Stalin, Marcos, Reza Pahlevi, Khaddafy, dll, biasanya akan disebut strongman(men), sementara GD, Kennedy, Churchill, Mandela, dll akan disebut "strong leader(s)." Jadi pemilihan istilah "strongman" yg dikatakan Pak SBY akan cenderung kepada dikatorial dan tiran, tidaklah keliru. Nah, apakah statemen Pak SBY ditujukan kepada figur tertentu? Wallahu a'lam.

Selanjutnya baca tautan ini: 

http://www.rmol.co/read/2013/01/16/94286/SBY-Perlu-Tahu,-Strongman-Bukan-Diktator!-
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS