Thursday, April 25, 2013

PETINGGI TNI LEBIH APRESIATIF DAN TERBUKA TERHADAP ASPIRASI PUBLIK

Sikap petinggi TNI yang apresiatif dan terbuka dg protes (dan juga bersedia minta maaf) terasa kontras bila dibandingkan dengan sikap petinggi Polri yang malah dengan gagahnya melindungi mantan Jenderalnya yg akan dieksekusi paksa oleh Kejaksaan.  Nalar sehat dan nurani yang jernih tentulah bisa membedakan mana yang simpatik di mata publik dan mana yang sebaliknya. Terlepas dari berbagai kelemahan dan problem yang masih ada, tak pelak bahwa TNI tampaknya memiliki kemauan politik yang lebih akomodatif thd aspirasi rakyat. Polri (yang sedang mengalami defisit reputasi gara-gara elitenya  terlibat megakorupsi) jadi terkesan memilih untuk berseberangan dengan kehendak zaman dan rakyat yg makin menuntut keadilan, transparansi, dan kejujuran. Saya yakin ini bukan gambar utuh dari Polri, tetapi sebuah potret distortif yg ditampilkan oleh prilaku sebagaian elitnya yg lebih mementingkan kepentingan korps yg sempit ketimbang kepentingan bangsa. Terpulang kepada Pak Kapolri utk memerbaiki sikap ini atau mendiamkannya.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://polhukam.rmol.co/read/2013/04/25/107880/Delegasi-PDIP-Sampaikan-Nota-Protes-Mega-ke-Panglima,-KSAD-Minta-Maaf-
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS