Bunyi kicauan Dipo Alam (DA) di twitter adalah "Umaro, ulama dan umat Islam di Indonesia secara umum sudah baik, mari lihat kedepan, tidak baik pimpinannya dicerca oleh yang non-muslim FMS." Mudah utk ditebak jika kicauan itu menjadi perhatian Komnas HAM dan para pendukung demokrasi serta hak-hak asasi lainnya, karena isinya memang mencerminkan mindset yg total berlawanan dg nilai-2 luhur Pancasila, khususnya kebangsaan, persatuan, dan demokrasi. Apalagi yg bicara adalah salah seorang Menteri Kabinet yang punya latar belakang aktivis dan terpelajar. Bukan saja statemen DA telah mencemari nama baik Pemerintah dan Presiden SBY yg dikenal sebagai representasi Indonesia yg demokratis, tetapi ulah DA juga merupakan kesalahan fatal pejabat negara yg semestinya menjadi contoh bagi rakyat bagaimana seharusnya mengelola bangsa yg majemuk. Bagi saya, kicauan DA lebih buruk dibanding dg provokasi kaum Jihadis Fundamentalis yg jelas ideologinya eksklusif, anti-demokrasi, dan memusuhi pihak-2 di luar mereka. Sementara DA telah mengumbar sebuah pandangan yang secara diametral berlawanan dengan landasan nilai-2 demokrasi, dg memakai dalih membela demokrasi!. Kicauan DA adalah sebuah hipokrisi (kemunafikan) dan politik adu domba thd ummat beragama yg berpotensi menghancurkan kesatuan dan persatuan bangsa. Ironisnya, pejabat negara yang seperti ini bercokol dlm Pemerintahan yang oleh dunia diakui sebagai Pemerintahan yg demokratis.
Selanjutnya baca tautan ini:
http://www.rmol.co/read/2013/05/27/112130/Terkait-Isu-SARA,-Komnas-HAM-Mintai-Keterangan-Dipo-Alam-dan-Andi-Arief-Rabu-Lusa-
Monday, May 27, 2013
Home »
» KICAUAN DIPO ALAM CERMINAN PAHAM ANTI DEMOKRASI DAN KESATUAN BANGSA
0 comments:
Post a Comment