Militer Mesir kembali menunjukkan "wajah asli" nya setelah untuk kali kedua, menembak mati sedikitnya 72 orang dalam demo yang berlangsung Sabtu kemaren. Setelah melakukan kudeta dan membentuk Pemerintahan di bawah Jenderal Sissi, ternyata militer Mesir mendapat perlawanan serius, khususnya dari para pendukung mantan Presiden Moorsi, dan elemen masyarakat yang anti kediktatoran militer. Sikap AS seperti sudah bisa ditebak, ambigu, tetapi cenderung mendukung militer Mesir. Kendati Gd Putih meminta agar Moorsi dilepaskan dari tahanan, tetapi Menlu AS, John Kerry, mengatakan bhw situasi di Mesir adalah "momentum penting" bagi negeri tsb. Dlam bahasa biasa, itu berarti Pemerintah AS menganggap kudeta militer itu absah (legitimate). Dan ini sesuai kepentingan AS di kawasan karena jika Moorsi tetap berkuasa, kebijakannya akan cenderung tidak sesuai dengan kepentingan geopolitik dan geostrategis AS di negeri Sungai Nil tsb. Pdhl AS adalah donor utama bg Mesir, lebih dari 2 miliar dollar setahun, sedikit di bawah bantuan AS kepada Israel. Mesir akan menuju khaos politik (sampai perang sipil), atau repressi militer dlm beberapa waktu yang akan datang. Sebuah kenestapaan yang luar biasa bg bangsa yg dianggap paling tinggi peradabannya di Timur Tengah tsb. Na'udzubillah...
Selanjutnya baca tautan ini:
http://www.nytimes.com/2013/07/28/world/middleeast/egypt.html?pagewanted=all&_r=0
0 comments:
Post a Comment