Friday, October 25, 2013

POLITIK DINASTI, KEMISKINAN DAN KEKUASAAN DI BANTEN

Inilah sebuah kontradiksi yang terjadi bukan hanya di Banten saja, tetapi juga di belahan dunia lain. Semakin miskin masyarakat atau bangsa, maka penguasanya justru semakin kaya raya, berfoya-foya, dan biasanya juga penindas. Tengok saja negara-negara "keranjang sampah" (basket case) di Afrika seperti Somalia, Sudan, Zimbabwe, dll. Sama seperti Banten yang penduduk miskinnya sangat tinggi, tetapi penguasanya luar biasa kaya. Dan kekayaan mereka sudah pasti mencurigakan dan kalau benar-benar diperiksa, maka bagian yang haram akan lebih banyak ditemukan ketimbang yang wajar tanpa pengecualian! Maka jangan heran jika di Papua pun demikian: daerah yang sudah digelontor ratusan triliun anggaran Otsus, ternyata juga sarat kemiskinan, penyakit, dan keterbelakangan. Sementara elite Pemdanya hampir tiap akhir pekan terbang ke Jakarta, Surabaya, Australia, Singapura, atau entah kemana lagi. Akhir-akhir ini hampir setiap hari, kalau anda rajin mengikuti berita, ada saja laporan tentang keluarga Atut dan sulapan proyek di wilayah propinsi Banten. Dan rakyat pun nanti akan disuguhi penyelesaian yang tak kalah dahsyat, yaitu mereka yang melakukan korupsi, manipulasi, dan penyalahgunaan kekuasaan itu semuanya masih akan menang dalam Pemilu atau Pemilukada dan menjadi penguasa di wilayah itu. Kemiskinan hanya akan memperkokoh dan memperkeras penindasan.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.tempo.co/read/news/2013/10/25/058524627/Dana-Kemiskinan-Banten-Capai-Rp-154-Miliar
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS